Vaksin Covid-19 Pfizer dan BioNTech Tingkat Kemanjuran Capai 95 Persen
Font: Ukuran: - +
Foto: Ilustrasi/net
DIALEKSIS.COM | Dunia - Pfizer mengatakan pada Rabu bahwa hasil akhir dari uji coba tahap akhir vaksin Covid-19 produksinya menunjukkan tingkat kemanjuran 95%.
Analisis terakhir dilakukan hanya satu minggu setelah hasil awal dari uji coba menunjukkan vaksin Pfizer lebih dari 90% efektif. Sebelumnya pada Senin Moderna merilis data awal untuk vaksinnya, menunjukkan keefektifan yang serupa.
Dikutip dari Reuters, 19 November 2020, Pfizer mengatakan kemanjuran vaksin itu konsisten di seluruh usia dan kelompok etnis, dan tidak ada efek samping yang besar, menjadi indikasi baik bahwa imunisasi dapat diterapkan secara luas di seluruh dunia.
Analisis akhir vaksin dari perusahaan AS Pfizer dan mitra Jerman BioNTech dilakukan satu minggu setelah hasil awal dari uji coba menunjukkan vaksin itu lebih dari 90% efektif.
Puluhan pembuat obat dan kelompok penelitian berlomba untuk mengembangkan vaksin melawan Covid-19, yang telah menewaskan lebih dari 1,3 juta orang, menutup bisnis dan membuat jutaan orang kehilangan pekerjaan di seluruh dunia.
Kandidat vaksin, yang disebut BNT162b2, didasarkan pada teknologi messenger RNA (mRNA), yang menggunakan pembawa pesan kimiawi untuk memerintahkan sel membuat protein yang meniru permukaan luar dari virus corona baru, sehingga menciptakan kekebalan. mRNA bergantung pada gen sintetis yang dapat dihasilkan dan diproduksi dalam beberapa minggu, dan diproduksi dalam skala yang lebih cepat daripada vaksin konvensional.
Teknologi baru belum disetujui untuk vaksin apa pun sejauh ini, sementara Pfizer dan BioNTech telah bekerja sama untuk mengembangkan vaksin influenza berdasarkan mRNA.
Dari 170 relawan yang tertular Covid-19 dalam uji coba Pfizer yang melibatkan lebih dari 43.000 orang, 162 telah menerima plasebo dan bukan vaksin, yang berarti vaksin tersebut 95% efektif. Dari 10 orang yang terjangkit Covid-19 parah, satu orang sudah mendapat vaksin.
Uji coba vaksin ini berlanjut secara global di 154 lokasi, termasuk di Jerman, Jepang, Brasil, dan di beberapa lokasi di Amerika Serikat pada peserta berusia 12 tahun ke atas. Uji coba Fase I/II/ III global mendaftarkan sekitar 44.000 sukarelawan, Reuters melaporkan.
Kepala Eksekutif BioNTech Ugur Sahin mengatakan dia optimistis efek imunisasi dari vaksin tersebut akan bertahan selama satu tahun. Namun, ilmuwan tidak tahu berapa lama efeknya akan bertahan.
Berdasarkan kesepakatan pasokan dengan Amerika Serikat, label harga yang ditetapkan sekitar US$ 39 (sekitar Rp 550 ribu) untuk pengobatan dua dosis.
Pfizer mengatakan tidak akan membebankan negara maju lainnya dengan harga yang lebih rendah untuk vaksin daripada yang akan dibayar Amerika Serikat.
Vaksin Pfizer dan Moderna memiliki hasil yang serupa karena menggunakan teknik yang sama untuk mengaktifkan sistem kekebalan tubuh.
Vaksin mengirimkan messenger RNA, atau mRNA. Setelah disuntikkan, sistem kekebalan tubuh membuat antibodi meningkat. Jika orang yang divaksinasi belakangan terkena virus corona, antibodi tersebut harus siap menyerang virus.
Saat ini tidak ada vaksin di pasaran yang menggunakan mRNA. Meskipun kedua vaksin tersebut tampaknya memiliki profil keamanan dan kemanjuran yang sangat mirip, vaksin Moderna memiliki keunggulan praktis yang signifikan dibandingkan Pfizer, menurut CNN.
Vaksin Pfizer harus disimpan pada suhu minus 75 derajat Celcius. Tidak ada vaksin lain di AS yang perlu disimpan sedingin itu, dan kantor dokter serta apotek tidak memiliki lemari es dengan suhu serendah itu.
Vaksin Moderna dapat disimpan pada suhu minus 20 derajat Celcius. Vaksin lain, seperti vaksin cacar air, perlu disimpan pada suhu tersebut.
Itu berarti vaksin Moderna dapat disimpan di freezer yang tersedia di sebagian besar kantor dokter dan apotek, kata Dr. Tal Zaks, kepala petugas medis Moderna. "Kami memanfaatkan infrastruktur yang sudah ada untuk vaksin lain yang dipasarkan."
Pfizer dan BioNTech dapat mengamankan otorisasi darurat AS dan Eropa untuk vaksin Covid-19 mereka bulan depan setelah hasil uji coba terakhir menunjukkan tingkat keberhasilan 95% dan tidak ada efek samping yang serius.
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) dapat mengabulkan penggunaan darurat pada pertengahan Desember, kata Kepala Eksekutif BioNTech Ugur Sahin kepada Reuters. Persetujuan bersyarat di Uni Eropa dapat diperoleh pada paruh kedua Desember, tambahnya.
"Jika semua berjalan lancar saya dapat membayangkan bahwa kami mendapatkan persetujuan pada paruh kedua bulan Desember dan mulai distribusi sebelum Natal, tetapi jika semuanya berjalan positif," katanya.
Sebuah komite penasihat FDA berencana untuk bertemu pada 8-10 Desember untuk membahas vaksin Covid-19 tersebut, sumber yang mengetahui situasi tersebut mengatakan, meskipun tanggalnya dapat berubah [reuters/cnn]