Wamen BUMN: Masuknya Investasi UEA Bukan Pekerjaan Semalam
Font: Ukuran: - +
Presiden Joko Widodo disambut oleh anak-anak saat tiba di Istana Qasr Al Watan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Minggu (12/1/2020). (ANTARA/HO Biro Pers Istana)
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan waktu persiapan saat melakukan kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Abu Dhabi. Di mana Indonesia mendapatkan kepastian investasi dari Uni Emirat Arab (UEA) sebesar USD22,89 miliar atau sekitar Rp314,9 triliun.
"Dua setengah bulan yang amat sibuk sejak pelantikan (Budi Gunadi sebagai Wamen BUMN). Mempersiapkan kunjungan kenegaraan ke Abu Dhabi, menyelesaikan perjanjian investasi dan kerjasama," tulisnya dalam akun Instagram @budigsadikin, Minggu (19/1/2020).
Dalam pertemuan di Istana Kepresidenan Qasr Al Watan, Indonesia dan UEA sepakat menjalin perjanjian kerja sama sebanyak 16 kesepakatan bersama. BUMN pun akan terlibat dalam kesepakatan yang merupakan perjanjian bisnis di bidang energi, migas, petrokimia, pelabuhan, telekomunikasi, dan riset.
Mantan Direktur Utama Inalum tersebut pun mengungkapkan beberapa perjanjian BUMN dengan perusahaan UEA. Di antaranya, PLN dengan Masdar yang akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung 145MW di bendungan Cirata.
Kemudian Pertamina & Mubadala, investasi di ekspansi Kilang Minyak Balikpapan. Pertamina dan Adnoc akan investasi di Kilang Minyak Balongan dan partisipasi Investasi di Kilang baru Petrokimia Balongan.
Lalu Inalum dan EGA, upgrade Smelter Aluminium dan Transfer Teknologi. Lulu & RNI , export ikan ke Negara-negara Arab dan Telkom dengan Saat yang akan mengembangkan dan mendistribusian materi pendidikan secara digital.
"Semoga bisa terus mendorong masuknya investor dunia, untuk bersama-sama membangun Indonesia," ujarnya. (Im/okezone)