Sabtu, 31 Mei 2025
Beranda / Berita / Nasional / Wisatawan Nusantara Tumbuh 12,71 Persen, Sektor Pariwisata Indonesia Makin Menggeliat

Wisatawan Nusantara Tumbuh 12,71 Persen, Sektor Pariwisata Indonesia Makin Menggeliat

Kamis, 29 Mei 2025 17:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Foto: Dok Kementerian Pariwisata


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Sektor pariwisata Indonesia menunjukkan tren positif sepanjang kuartal pertama 2025, dengan pertumbuhan signifikan kunjungan wisatawan nusantara yang mencapai 12,71 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya. Jumlah itu menunjukkan tren pariwisata Indonesia yang makin menggeliat.

Data Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menyebut total perjalanan wisatawan domestik pada Januari-Maret 2025 mencapai 282,41 juta perjalanan, dengan lonjakan tertinggi terjadi pada Maret 2025 sebesar 12,61 persen (88,91 juta perjalanan).

"Pertumbuhan wisatawan nusantara menjadi bukti bahwa pasar domestik adalah tulang punggung pemulihan ekonomi pariwisata kita," tegas Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana dalam Laporan Kinerja Kemenpar, Rabu (28/5/2025).

Meski kunjungan wisatawan mancanegara masih tumbuh 7,83 persen (2,74 juta perjalanan), performa wisatawan lokal dinilai lebih menjanjikan untuk menjaga stabilitas sektor itu.

Kemenpar mengaitkan pertumbuhan itu dengan beberapa strategi kunci, termasuk Gerakan Wisata Bersih Indonesia yang telah membersihkan 8 destinasi wisata dan mengumpulkan 18,1 ton sampah dengan melibatkan 5.600 relawan. 

"Destinasi yang bersih dan nyaman meningkatkan minat wisatawan untuk berlibur di dalam negeri," jelas Widiyanti.

Di sisi pengembangan desa wisata, Kemenpar berkolaborasi dengan Kementerian Koperasi meluncurkan Koperasi Merah Putih di 17 desa wisata percontohan, dengan rencana perluasan ke 291 desa wisata unggulan. "Koperasi ini akan memperkuat ekonomi masyarakat sekaligus menjadikan desa wisata sebagai daya tarik baru," tambahnya.

Untuk mendongkrak kunjungan, Kemenpar juga menggelar Karisma Event Nusantara (KEN) berbasis kekayaan intelektual lokal, yang telah menyelenggarakan 8 event dengan 1,44 juta pengunjung dan transaksi ekonomi Rp101,79 miliar. Sementara promosi di pasar internasional seperti Arabian Travel Market (ATM) Dubai berhasil membukukan potensi devisa Rp1,42 triliun.

Meski optimis, Kemenpar tetap waspada terhadap tantangan, termasuk penurunan okupansi hotel sebesar 3,55 persen akibat perubahan pola anggaran pemerintah. "Kami sedang menyiapkan strategi pemasaran baru dan percepatan belanja pemerintah untuk sektor akomodasi," jelas Widiyanti.

Ke depan, Kemenpar akan fokus pada pariwisata berkelanjutan, pengembangan destinasi di luar Jawa, serta sinergi lintas sektor untuk memastikan pertumbuhan pariwisata yang inklusif dan berdampak luas bagi masyarakat. "Pariwisata bukan hanya tentang angka, tapi juga tentang melestarikan budaya dan memberdayakan ekonomi lokal," tutup Widiyanti. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
hardiknas