83 Penari Ratoh Jaroe Asian Games Belum Terima Honor
Font: Ukuran: - +
Foto: Antara
DIALEKSIS.COM | Jakarta - SMA 23 Jakarta menjadi sorotan karena diduga tidak membayar uang honor kepada para siswinya yang menjadi penari Ratoh Jaroe saat pembukaan Asian Games 2018 lalu. Di mana ada 83 siswi yang menjadi penari saat itu.
Salah satu siswi yang ikut menari berinisial S (16) mengatakan, kalau dirinya belum menerima uang atas penampilannya di pembukaan Asian Games 2018 itu. "Iya memang belum nerima uang sama sekali dari pihak sekolah," ujar S saat ditemui di SMA 23 Jakarta, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Rabu (19/9).
Dalam hal ini, S dan teman-temannya sudah menanyakan kejelasan soal pembayarannya. Namun, pihak sekolah hanya menawarkan untuk jalan-jalan dan membuat jaket untuk kenang-kenangan.
"Ditawarinnya itu mau jalan-jalan apa beli jaket. Tapi kami itu mintanya uang tunai aja," kata S.
Sementara itu saat dikonfirmasi, Wakil Kesiswaan SMA 23 Jakarta Edi Susilo membantah pihaknya menahan uang honor kepada para siswa penari Ratoh Jaroe. Edi mengaku pihak sekolah baru menerima transferan termin ketiga untuk pembayaran pada malam kemarin.
Dikatakannya, uang itu diterima dari pihak Lima Arus selaku Event Organizer yang menghubungkan antara pihak sekolah dengan INASGOC.
"Untuk termin yang terakhir itu kita baru terima semalam, saya belum cek berapa jumlah uangnya karena yang tahu bendahara," kata Edi.
Selain itu, Edi menyebut dalam kesepakatan yang ditandatangani pihak sekolah dengan Lima Arus tidak ada sama sekali tertulis uang honor.
"Yang ada itu hanya uang operasional yang sekolah gunakan untuk membiayai seluruh kegiatan siswi saat latihan. Misalnya untuk uang transport, uang makan, sewa kendaraan itu semua kita yang bayar pakai uang operasional itu. Jadi enggak ada sama sekali namanya uang honor," bantah Edi.
Lebih lanjut Edi menambahkan, rencananya paling lambat pada Jumat (21/9) akan memberikan sisa uang operasional kepada siswinya.
"Paling lambat itu Jumat kita akan kasih uangnya, tapi tentunya setelah kita potong dengan uang operasional mereka selama latihan di Senayan. Karena uang itu memang uang operasional bukan uang honor," pungkas Edi. (Merdeka)