Abu Razak Lepas Karateka Aceh ke Kejuaraan Internasional Malaysia
Font: Ukuran: - +
Ketua Umum KONI Aceh H. Kamaruddin Abu Bakar secara resmi melepas karateka yang akan bertanding pada Kejuaraan KL Mayor’s Cup Karate Championship di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (27/11/2023). [Foto: dok. KONI Aceh]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ketua Umum KONI Aceh H. Kamaruddin Abu Bakar secara resmi melepas karateka yang akan bertanding pada Kejuaraan KL Mayor’s Cup Karate Championship di Kuala Lumpur, Malaysia.
Didampingi Wakil Ketua Drs. Bachtiar Hasan, Bendahara Kennedi Husein, dan Kabid Organisasi David JP, pelepasan para atlet yang tengah dipersiapkan untuk PON XXI Tahun 2024 Aceh-Sumut, berlangsung di Sekretariat KONI Aceh, Senin (27/11/2023).
Dalam laporannya, Kepala Pelatih Tim Karate Aceh Shihan Arie Marzuki, didampingi Asisten Pelatih Sensei Hendra Darmawan menyebutkan, sebanyak tujuh atlet akan berpartisipasi di kejuaraan yang diikuti 17 negara tersebut.
Mereka adalah, Najla Syakira (Kelas -55 kg Kumite Senior Putri), Gebrina Najwa Andini (Kata Pererongan Putri), M. Farizi (Kelas -67 kg Kumite Senior Putra), Azmi Nasrullah Siregar (Kelas -60 kg Kumite Senior Putra), dan Tiara Yuhanadz- Ersi Wirasian- Tasha Bulan Suci Fanti untu nomor Kata Beregu Putri.
Kejuaraan akan berlangsung dari tanggal 1 hingga 3 Desember 2023.
“Ini merupakan yang keduakalinya atlet kita mengikuti kejuaraan internasional di Malaysia di tahun 2023. KL Mayor’s Cup Karate Championship adalah kejuaraan jenjang yang lebih tinggi dengan peserta yang lebih banyak dari kejuaraan sebelumnya,” kata Arie.
Pada kesempatan tersebut, Arie juga melaporkan, sejauh ini, para atlet yang diasuhnya dalam program Pelatda KONI Aceh 2023, telah mengumpulkan total 17 medali dari berbagai ajang yang diikuti, baik level nasional dan internasional.
Abu Razak, sapaan akrab H. Kamaruddin Abu Bakar dalam arahannya meminta agar para atlet dapat meraih prestasi yang lebih tinggi dari kejuaraan sebelumnya.
“Selama ini KONI Aceh terus memantau, dan kita lihat ada peningkatan prestasi. Harapan kita, di kejuaraan kali ini, hasil yang dicapai harus lebih meningkat dari sebelumnya,” kata Abu Razak.
Ia juga bercerita, cabang karate sudah kali absen dari ajang PON, yaitu PON 2016 di Jawa Barat, dan PON 2021 di Papua.
PON 2024 menjadi kesempatan emas bagi karateka Aceh untuk meraih medali emas sebanyak-banyak, karena sebagai tuan rumah, Aceh bisa mengikuti semua nomor pertandingan, tanpa harus mengikuti Prakualifikasi PON.
“KONI Aceh menargetkan masuk 10 besar PON 2024, karena itu sangat dibutuhkan dukugan dan usaha dari Anda (pelatih dan atlet) semua untuk meraih medali emas, sehingga target KONI Aceh tercapai,” sebut Abu Razak.
Sementara itu, Drs. Bahctiar Hasan yang juga Ketua Pelatda KONI Aceh mengatakan, ia yakin para atlet telah memperoleh banyak pengalaman dari latihan dan kejuaraan yang diikuti selama ini.
Selain sebagai ajang meraih prestasi, kejuaraan-kejuaraan yang diikuti juga sebagai evaluasi dari proses latihan yang telah dijalani. “Yang sudah berkembang, terus ditingkatkan. Apa yang menjadi kekurangan, langsung diperbaiki,” kata Bachtiar.
Kejuaraan yang diikuti di Malaysia, tambah Bachtiar menjadi momen penting, karena akan menjadi salah satu bahan evaluasi terakhir di tahun 2023.
“Tetap semangat, terus asah materi-materi yang telah diberikan oleh pelatih. Karena kita sedang mempersiapkan diri menuju PON XXI Tahun 2024,” tutup Bachtiar.[*]