Bersepeda Bersama Rawan transmisi Covid-19
Font: Ukuran: - +
ilustrasi bersepeda bersama
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Anggota Tim Pakar Universitas Lambung Mangkurat (ULM) untuk Percepatan Penanganan Covid-19 di Kalimantan Selatan Prof Syamsul Arifin menyoroti olahraga bersepeda bersama.
Pasalnya, olahraga yang lagi booming menyusul berakhirnya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) rawan terjadinya transmisi Covid-19.
"Gowes bersama ini rawan transmisi Covid-19 jika kita tidak waspada yaitu mengabaikan protokol kesehatan," kata Prof Syamsul yang dikutip di tempo.co, Selasa (21/7/2020).
Menurut Syamsul, tidak ada yang salah dalam setiap kegiatan olahraga termasuk bersepeda. Namun kondisi pandemi mengharuskan semua orang wajib beradaptasi untuk mencegah terpapar virus yang tengah mewabah.
Lanjutnya, apalagi dalam bersepeda lebih banyak dilakukan secara bersama-sama alias komunitas, sehingga rawan terjadinya penyebaran Covid-19.
Terlebih para pesepeda, sebagian atau justru kebanyakan tak mematuhi protokol kesehatan seperti penggunaan masker dan menjaga jarak satu sama lain saat berkumpul.
Syamsul menjelaskan, masyarakat harus memahami jika penularan Covid-19 bersifat komunal, di mana hasil penelitian banyak orang yang terpapar ketika berada di komunitas ataupun tempat keramaian seperti pasar termasuk aktivitas olahraga bersama.
"Makanya sering disebut klaster ketika ada orang terpapar dari sumber atau asal lokasi kegiatan yang sama," ucap Prof Syamsul.
Prof Syamsul meminta, masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan demi mencegah penularan termasuk saat melakukan kegiatan olahraga. Dan jika olahraga berat yang tak bisa menggunakan masker sebaiknya tetap dilakukan di rumah atau lokasi yang terbatas alias tidak berkumpul banyak orang secara berdekatan.
"Karena olahraga berat seperti lari, kalau pakai masker bisa sesak napas. Jadi lakukan di rumah saja dengan treadmill atau alat bantu lainnya," ungkapnya. (MS)