Bupati Cup, Perdana di Aceh FOPI Adakan Turnamen
Font: Ukuran: - +
Reporter : Baga
DIALEKSIS.COM| Takengon- Perdana dan menjadi catatan sejarah sejak olahraga ini dibentuk di Aceh, baru pada tahun 2021 ada diadakan turnamen se Aceh. Turnamen memperebutkan piala Bupati Aceh Tengah ini disambut hangat oleh olahragawan FOPI se Aceh.
“Saya mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Bupati Aceh Tengah. Karena turnamen se Aceh baru kali ini dilaksanakan. Untuk lapangan saja di Aceh hanya ada dua, di Aceh Tengah dan USK (Unsyiah),” sebut Abdurahman ketua FOPI Aceh, menjawab Dialeksis.com, Selasa (21/9/2021).
Menurut ketua Federasi Olahraga Pentaque Indonesia (FOPI) Aceh ini, di sela pihaknya mengikuti turnamen Bupati Aceh Tengah di lapangan Musara Alun, gairah olah raga FOPI dengan adanya turnamen ini akan bangkit.
“Kami sudah merasa dihargai, olahraga ini sudah dibentuk di Aceh pada tahun 2015, baru pada tahun 2021 di Aceh Tengah ada turnamen seperti ini, kami sangat bersyukur,” jelasnya.
Menurutnya, Aceh punya atlet berprestasi internasional. Dalam event Petanque di Iran, World Petanque Offline Cup (WPOC) 2020, 3-9 Agustus 2020, Aceh sudah mengharumkan nama Indonesia. Putra dan putri Aceh sudah mengukir prestasi.
Menurut dosen olahraga ini, WPOC yang diselenggarakan di Iran mempertandingkan 2 nomor, Shooting Man dan shooting Woman. Juara pertama shooting man, Agus Maulizar, juara dua Arpin Riski dan juara ketiga Putra Sukma.
Sedangkan untuk nomor Shooting Woman, juara pertamanya Novi Lidya Isdarianti dan kita juga mendapatkan juara tiga atas kerja keras atlet Rani Amellia, juga juga mantan atlet Seagames Manila 2019 di Manila.
Kini sebutnya, dari 23 kabupaten kota yang ada di Aceh, 21 kabupaten Kota hadir untuk mengikuti event Bupati Cup, yang sekaligus dilanjutkan dengan seleksi Pra PORA. Dimana Pidie sebagai tuan rumah tidak lagi ikut, karena sudah dinyatakan lolos di PORA.
Menurut Abdurahman yang juga dosen olahraga di USK (Universitas Syiah Kuala), ada tiga belas katagori yang diperebutkan dalam event yang berasal dari Ferancis ini.
Olahraga yang mengandalkan bola besi ini membutuhkan konsentrasi, kekuatan fisik dan keseimbangan emosi dalam melempar bola besi.
Tiga belas cabang yang diperebutkan itu untuk Pra PORA di Takengon, seleksi Pra PORA III/2021/Aceh, Shooting : 2 nomor, single 2 nomor,double 3 nomor, triple 4 nomor dan beregu 2 nomor.
Abdurahman memuji lapangan Pentaque Aceh Tengah, menurutnya, Gayo Lut ini memiliki lapangan yang layak untuk event nasional dan memiliki 16 line lapangan yg berukuran 3,5 m x 15 m bertempat di Musara Alun Kota Takengon.
“lapangan yang sudah dikukuhkan sebagai lapangan petanque yang direkomendasi untuk pertandingan level internasional terletak di Lapangan Tugu Universitas Syiah Kuala yang memiliki 20 line lapangan,” sebut lelaki yang gemar melempar bola besi ini.
“Kami berharap, Pengprov FOPI Aceh ke depan dapat bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah untuk menyelenggarakan event Internasional yang bertajuk Petanque Tourisme untuk memperkenalkan berbagai potensi alam, kuliner, kopi dan pesona negeri Gayo,” sebut Abdurahman.
Sementara itu, Zulfan Diara Gayo, Plt Kadis Pora Aceh Tengah, disela riuhnya atlet Pentaque ini menunjukan kebolehanya, pihaknya dalam mengandakan turnamen Bupati Cup Aceh Tengah, bekerjasama dengan pengurus FOPI Aceh Tengah.
“Alhamdulilah agendanya sukses, semoga pelaksaan Pra Pora juga akan berlangsung sukses setelah terlaksananya Bupati Cup ini,” sebut Zulfan.