Cerita Atlet PON Aceh Menimba Ilmu di Rusia
Font: Ukuran: - +
Pelatihan yang berlangsung dari 12 hingga 30 Agustus 2024 di Rusia. Foto: Humas Koni Aceh
DIALEKSIS.COM | Kazan - "Saya sangat menyukai Bogaty Saby. Tempatnya sangat tenang sehingga saya bisa berlatih dengan nyaman," ujar T. Khalifah Dinar Siddiq, atlet sambo asal Aceh, mengisahkan pengalamannya selama menjalani pelatihan di Republik Tatarstan, Rusia. Dinar adalah salah satu dari lima atlet Aceh yang berkesempatan mengasah kemampuan di negeri beruang merah selama hampir tiga minggu.
Pelatihan yang berlangsung dari 12 hingga 30 Agustus 2024 ini merupakan bagian dari persiapan kontingen Aceh menjelang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara. Selain Dinar, empat atlet lainnya adalah Zaidil Al-Muqqaddim, Erwan Tona, dan Yudi Anggara Putra dari cabang anggar, serta Dede Dina Mariana dari cabang sambo.
Yudi Anggara Putra, juara PON XX Papua 2021, tak bisa menyembunyikan kekagumannya saat berlatih di Kazan. "Kami berkesempatan mengikuti kelas master dengan Marta Valeryevna Martyanova, juara Olimpiade Tokyo 2020 cabang anggar bidang foil," ceritanya dengan antusias. "Marta dengan senang hati berbagi pengalamannya tampil di kompetisi besar internasional."
Selama di Rusia, para atlet Aceh tidak hanya berlatih, tetapi juga berkompetisi. Bobylev Nikolai Vladislavovic, pelatih anggar dari sekolah Saba Arena, dengan bangga menceritakan prestasi anak didiknya. "Teman kita dari Aceh, Zaidil Al-Muqqaddim dan Erwan Tona memperoleh juara 1 dan juara 2 dalam Kejuaraan Anggar Terbuka RRSHOR di Kazan," ujarnya.
Pelatihan ini adalah hasil kerjasama antara Wali Nanggroe Aceh, Tengku Malik Mahmud Al-Haytar, dengan Kementerian Olahraga Tatarstan yang dimulai sejak Oktober 2022. Valin Raif Risyadovic, Kepala Departemen Pembinaan Olahraga dan Prestasi Atlet Tatarstan, mengungkapkan apresiasinya atas kerjasama ini. "Kami membuka peluang kepada atlet Aceh yang ingin berlatih dan ikut kejuaraan dunia di Tatarstan, Rusia," katanya.
Para atlet Aceh mendapat kesempatan berlatih di fasilitas kelas dunia. Di Kazan, mereka menggunakan Fencing Center untuk anggar dan Judo Center untuk sambo. Sementara di Bogaty Saby, mereka berlatih di sekolah atlet Saba Arena dan Olympus.
Barmanov Artur Fidaelovic, Manajer Sekolah Atlet Saba Arena, menjelaskan keunggulan fasilitas mereka. "Selain fasilitas olahraga terbaik, Saba Arena memiliki pelatih yang merupakan atlet berpengalaman," ujarnya. Ia menambahkan bahwa pelatih anggar yang melatih atlet Aceh, Bobylev Nikolai Vladislavovic dan Ilyasov Radik Mudarisovich, adalah master anggar di Tatarstan yang pernah mengikuti kejuaraan dunia.
Tidak hanya fokus pada olahraga utama mereka, para atlet juga mendapat pengalaman baru. "Kami juga telah mengajak atlet Aceh mencoba karting," kata Khisamov Rifat Revolevic, Direktur Sekolah Atlet Olympus. Ia menjelaskan bahwa karting adalah cabang olahraga otomotif roda empat yang biasanya menjadi karir perintis menuju Formula 1.
Pelatihan intensif ini diharapkan dapat meningkatkan performa atlet Aceh di PON XXI yang akan dimulai pada 9 September 2024. Sebelum kembali ke tanah air, kontingen Aceh sempat bertemu dengan Duta Besar RI untuk Rusia dan Belarus, Jose Antonio Morato Taverez, di KBRI Moskow.
Dengan berakhirnya pelatihan ini, para atlet Aceh kembali ke tanah air membawa tidak hanya teknik baru, tetapi juga semangat dan pengalaman berharga. Mereka kini siap mengharumkan nama Aceh di kancah nasional, berbekal ilmu yang mereka timba dari negeri beruang merah.