Jose Mourinho dan Pep Guardiola. (AFP)

Dialeksis.com, Manchester - Pep Guardiola menegaskan pertandingan Derby Manchester mempertaruhkan hal yang lebih penting sekadar mengungkit persaingan pribadinya dengan Jose Mourinho. Sejak lama dua pelatih beken ini memang dikenal kurang harmonis setiap kali bertemu.

Mourinho memang doyan menyulut emosi pria berkepala plontos tersebut. Cara pelatih yang dikenal dengan julukan The Spesial One untuk membuyarkan konsentrasi Guardiola selalu berjalan sukses, karena rivalnya itu selalu terpancing dengan pernyataan yang dilontarkannya.

Persaingan mereka dimulai selama menangani klub asal Spanyol, Guardiola (Barcelona) dan Mourinho (Madrid). Keduanya kini kembali dipertemukan saat menangani tim asal Manchester (City dan United).

Selama beberapa tahun ke belakang, dua pelatih itu sudah bertemu sebanyak 20 kali. Guardiola mengklaim sembilan kemenangan dan hanya kalah empat kali dari Mourinho. Sekarang dua pelatih terbaik di dunia kembali dipertemukan di Etihad Stadium, Sabtu (7/4/2018), dengan City di ambang memenangkan trofi Liga Inggris 2017/2018.

Dari kalkulasi, City hanya membutuhkan satu kemenangan lagi untuk menyegel gelar Liga Primer. Pasalnya, saat ini The Citizens unggul 16 angka dari tim sekotanya United. Karena itu, Guardiola ingin meredam keteganga di antara keduanya dan dia mengklaim sangat menghormati lawan bicaranya.

"Saya sudah dua tahun berada di Liga Inggris dan tidak ada persaingan yang terjadi dengan Mourinho. Saya belum pernah mengalahkan Mourinho dan dia tidak pernah mengalahkan saya. Tim kami mengalahkan yang lain. Saya tidak bermain melawan Jose. Dia tidak bermain melawan saya," ungkap Guardiola seperti dikutip dari Soccerway.

"Terkadang tim Mourinho mengalahkan tim saya. Tapi terkadang saya juga mengalahkannya. Kesimpulannya, saya sangat menghormatinya. Ini bukan tentang Pep versus Jose," tambah Guardiola.

Meskipun berada di ambang gelar pertama di Liga Inggris, Guardiola telah memperingatkan penggemar City untuk tidak melakukan perayaan yang berlebihan saat timnya mengalahkan United. Karena, itu akan mengganggu konsentrasi Kevin De Bruyne dkk saat kembali memfokuskan pikiran di leg kedua perempat final Liga Champions melawan Liverpool, pertengahan pekan depan.

"Tentu, bagi penggemar memenangkan trofi Liga Inggris usai mengalahkan United sangat istimewa. Tapi pada akhirnya, tidak ada perayaan yang akan dilakukan, saya minta maaf," tukas Guardiola. (Sindonews)