Ini Alasan Inter Milan Gugat Hukum Media Corriere dello Sport
Font: Ukuran: - +
Pelatih Inter Milan Antonio Conte (tengah) mengawasi anak asuhnya berlatih jelang menghadapi Barcelona pada laga terakhir fase grup Liga Champions di Appiano Gentile, Italia, Senin (9/12/2019). Inter Milan akan menjamu Barcelona di Giuseppe Meazza. (Foto: Bola.com)
DIALEKSIS.COM | Italia - Inter Milan akan berurusan dengan meja hijau. Sang pelatih, Antonio Conte, berkata bahwa Nerazzurri sudah mengajukan gugatan terhadap salah satu media terkemuka Italia, Corriere dello Sport.
Permasalahan mulai tercium hari Sabtu (14/12/2019) waktu setempat. Pada saat itu, Conte membatalkan konferensi pers sebelum pertandingan sebagai bentuk protes atas halaman surat yang diterbitkan Corriere dello Sport.
Media tersebut menerbitkan isi surel dari seorang fans tim Italia lainnya, Bologna, yang mengatakan bahwa dirinya bisa 'menikmati' tersingkirnya inter dari Liga Champions. Ia juga berkata bahwa Conte 'bertepuk tangan' atas kegagalan itu.
Tidak sampai di situ, surel tersebut juga mencatumkan banyak kata-kata hinaan. Inter jelas kesal, dan menyebutkan bahwa pihak editor dari Corriere dello Sport tak menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya.
Inter Milan, yang sekarang menempati puncak klasemen, tidak main-main. Mereka melayangkan gugatan ke pihak pengadilan atas konten dari Corriere dello Sport tersebut. Conte selaku pelatih telah mengkonfirmasi kabar itu.
"Masalah itu sudah diberikan kepada pengacara. Itu bukan pilihan saya, Inter-lah yang melakukannya secara personal," ujar Conte dikutip dari Bola.com.
"Jika anda ingin memberikan contoh, kami harus melakukan itu secara luas dan memberikan sinyak kepada semua orang, tidak hanya satu individu saja," lanjutnya.
Sikap Conte sendiri, sebelum laga, mendapatkan kecaman dari persatuan media di Italia. Dia dituntut untuk segera meminta maaf karena melarang semuanya dari konferensi pers ketimbang hanya Corriere dello Sport saja.
"Sungguh mengejutkan dan absurd melihat asosiasi pers menuntut permintaan maaf saya. Mereka harursnya malu kepada diri sendiri," tambahnya.
"Mereka bertindak keterlaluan. Suatu hari mereka merilis halaman depan rasis yang membuat kami menjadi bahan tertawaan di seluruh dunia."
"Di hari lain mereka merilis sebuah surat satu hari sebelum Sinisa Mihajlovic membuat pengumuman bahwa dirinya sakit, meski dia tak meminta mereka untuk melakukannya," tutupnya.