Sabtu, 06 September 2025
Beranda / Gaya Hidup / Olah Raga / ISSS 2025: Korea-Jepang Beberkan Resep Bangun Industri Olahraga

ISSS 2025: Korea-Jepang Beberkan Resep Bangun Industri Olahraga

Jum`at, 05 September 2025 23:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Sesi diskusi ISSS 2025 bertema “Global Best Practices in Sports Development: Education, Elite Sports, and Industry Transformation”, dua pakar internasional di bidang olahraga berbagi pengalaman penting: Dr. Hyunjoo Cho dari Korea Institute of Sport Science dan Shogo Shibata dari Japan Asia Koshien. [Foto: Humas KONI]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Indonesia Sports Synergy Summit (ISSS) 2025 resmi dibuka pada Jumat (5/9/2025) di Jakarta International Convention Center (JICC), oleh Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman. Acara ini menjadi ajang penting untuk membahas arah dan masa depan industri olahraga di Indonesia.

Dalam sesi diskusi bertema “Global Best Practices in Sports Development: Education, Elite Sports, and Industry Transformation”, dua pakar internasional di bidang olahraga berbagi pengalaman penting: Dr. Hyunjoo Cho dari Korea Institute of Sport Science dan Shogo Shibata dari Japan Asia Koshien.

Korea Gunakan Olahraga sebagai Strategi Bangun Negara

Dr. Hyunjoo Cho dalam presentasinya mengatakan bahwa olahraga di Korea Selatan tidak hanya soal kompetisi, tetapi menjadi bagian dari strategi pembangunan nasional.

“Di Korea, olahraga dimanfaatkan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, memperkuat kohesi sosial, sekaligus menjadi alat diplomasi yang efektif,” ujar Dr. Cho dalam paparannya.

Ia menjelaskan bahwa keberhasilan tersebut tidak lepas dari peran kebijakan pemerintah yang terintegrasi dengan sektor ekonomi dan pendidikan. Cho menyarankan agar Indonesia meniru pendekatan serupa.

“Indonesia perlu membangun pilar olahraga yang lebih kuat dengan memperbaiki kebijakan dan sinergi lintas sektor,” katanya.

Lebih lanjut, Dr. Cho juga menyoroti pentingnya pembinaan karakter atlet dengan pendekatan berbasis neuroscience.

“Kunci atlet berprestasi bukan hanya fisik dan teknik, tapi mental yang kuat. Pelatih perlu dibekali pengetahuan neuroscience agar bisa membentuk mental atlet yang tangguh,” jelasnya.

Menurutnya, Korea bahkan telah membentuk departemen khusus bernama sport industry yang fokus pada riset, data, dan kolaborasi dengan pengusaha.

“Kami membentuk ekosistem olahraga berbasis data. Itu yang menopang keberlanjutan industri olahraga kami,” tambahnya.

Jepang Ingin Kembangkan Bisbol di Indonesia

Sementara itu, Shogo Shibata membagikan kisah menarik dari pengalamannya sebagai atlet dan saksi perkembangan industri bisbol di Jepang. Ia menyebut bahwa turnamen legendaris Koshien telah melahirkan banyak pemain top dunia, termasuk di Major League Baseball (MLB).

“Koshien bukan hanya turnamen, tapi warisan budaya yang punya dampak ekonomi besar,” ungkap Shibata.

Namun, ia mengakui bahwa minat terhadap bisbol di Jepang mulai menurun seiring menurunnya populasi muda.

“Kami butuh pasar baru. Itulah kenapa Indonesia sangat potensial. Populasinya besar dan antusiasmenya tinggi,” ujar Shibata.

Ia mencontohkan turnamen Asia Koshien Baseball Tournament 2024 yang digelar di GBK, Jakarta, sebagai langkah awal ekspansi Jepang ke Asia Tenggara.

“Kami melihat potensi kolaborasi emosional dan komersial yang sangat besar di sini,” katanya.

Acara ISSS 2025 ini menunjukkan bagaimana Indonesia mulai serius belajar dari negara-negara dengan ekosistem olahraga yang sudah mapan. Kolaborasi, pembinaan karakter, kebijakan yang terintegrasi, dan pendekatan berbasis data disebut sebagai pilar penting dalam membangun industri olahraga yang tangguh dan berkelanjutan. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

perkim, bpka, Sekwan
riset-JSI
pelantikan padam
sekwan - polda
damai -esdm
bpka