Lomba Perahu Tradisionial di Suku Lut Tawar
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM| Takengon - Budaya yang sudah turun temurun di kawasan Danau Lut Tawar, Aceh Tengah, salah satunya adalah lomba perahu. Event tradisional itu bukan hanya menguji ketangkasan, namun dapat menarik wisatawan.
Kali ini event itu digelar oleh pemuda Kampung Gunung Suku, bekerja sama dengan mahasiswa Almuslim Bireun, dimana mahasiswa itu sedang melakukan KKM di kawasan Danau Lut Tawar ini.
Kegiatan lomba yang akan berlangsung selama dua hari, 2 dan 3 September 2019, mendapat dukungan penuh dari 12 reje (kepala kampung) bagian selatan Danau Lut Tawar.
"Semoga event ini bukan hanya sekedar untuk hiburan, mempererat talipersaudaraan. Namun kita harapkan dari event ini akan melahirkan atlet dayung perahu, serta merupakan upaya promosi daerah Gayo sebagai tujuan wisata," sebut Darmawan, salah seorang pemuda di sana, yang menggelar event ini.
12 reje disana yang masuk dalam Kecamatan Lut Tawar memberikan dukungan penuh; Reje Kampung Toweren Toa, Kampung Toweren Uken, Kampung Toweren Antara, Kampung Waq Toweren, Kampung Pedemun, Kampung Asir Asir, Kampung Asir Asia, Kampung Hakim Bale Bujang, Kampung Bujang, dan Kampung Rawe Kalang serta Kampung Gunung Suku selaku tuan rumah.
Potensi Danau Lut Tawar, sebenarnya sangat banyak bila kita mampu memanfaatkanya. Bukan hanya sebagai tempat refresing, obyek wisata, pengembangan ikan air tawar, namun banyak sisi lain yang dapat dikembangkan, salah satunya perlombaan perahu tradisional.
Kawasan pinggiran Danau Lut Tawar ini menyimpan beragam potensi budaya yang sudah turun temurun dilakukan, seperti lomba perahu dan pacuan kuda diipinggir pantai Menye, Kecamatan Bintang, Aceh Tengah, (baga)