Selasa, 13 Mei 2025
Beranda / Gaya Hidup / Olah Raga / Razami Dek Cut Apresiasi Panitia Amla Cup 2025: 'Pemerintah Harus Dukung Sepak Bola Lokal!

Razami Dek Cut Apresiasi Panitia Amla Cup 2025: 'Pemerintah Harus Dukung Sepak Bola Lokal!

Selasa, 13 Mei 2025 08:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Arn

Direktur Finansial Persiraja, Razami Dek Cut. Foto: doc pribadi Razami Dek Cut


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Direktur Finansial Persiraja, Razami Dek Cut, membagikan pengalaman inspiratifnya saat membuka Open Turnamen Amla Cup 2025 di Lapangan PS Amla, Lamteugoh, Aceh Besar. Dalam unggahan di akun Facebook pribadinya pada 13 Mei 2025, Razami menceritakan momen spontan ketika menerima permintaan menjadi pembuka acara hingga refleksinya tentang perjuangan pengurus sepak bola lokal.

Kisah itu bermula pada malam 12 Mei 2025, pukul 23.45 WIB, saat Razami mendapat pesan WhatsApp dari Ketua Panitia Fuadi Nasir: “Bang, singoh tulong hadir bak lapangan Amla Lamteugoh utk neu buka acara turnamen sekaligus kata sambutan.” Tanpa ragu, ia menjawab singkat: “Geut Insya Allah.”

“Saya langsung memenuhi undangan ini. Sebagai anak yang lahir dan besar di Aceh Rayeuk, saya paham betul karakter masyarakat sini. Saat tiba di lapangan, saya memilih berjalan kaki bersama penonton, bukan naik mobil ke tribun. Ini cara merendahkan hati dan berbaur,” ujarnya.

Tepat pukul 16.30 WIB, Razami tiba di Lapangan PS Amla yang terletak di Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar.

Ia menggambarkan lapangan tersebut bak “Zurich Milan di Benua Biru Eropa”, dengan hamparan hijau dikelilingi pepohonan rindang dan tiupan angin sejuk dari sungai.

“Pemandangan ini mengingatkan saya pada lawatan terakhir Persiraja ke stadion elite Eropa seperti San Siro Milan, Johan Cruyff Arena Amsterdam, dan Parc des Princes Paris. PS Amla mungkin kecil, tapi semangatnya setara,” tulisnya.

Sebelum Bupati Aceh Besar, Muharram Idris, melakukan tendangan simbolis, Razami menyampaikan pidato yang menyentuh. Ia memuji konsistensi PS Amla menyelenggarakan turnamen tahunan yang diikuti tim-tim ternama Aceh.

“Fuadi Nasir dan panitia layak diacungi jempol. Mereka bekerja mandiri tanpa banyak bantuan pemerintah, tetapi tetap konsisten. Di negeri ini, sosok seperti Gianni Infantino (Presiden FIFA) lebih dihormati ketimbang penggiat olahraga lokal seperti Karin Keller Sutter di Swiss,” tegasnya.

Razami tak menampik betapa beratnya mengurus klub sepak bola di tengah minimnya dukungan. “Bagaimana menjelaskan badai kepada orang yang bukan pelaut, atau burung pipit di sawah kepada yang bukan petani? Jangan ceritakan bola kepada mereka yang tidak suka bola, kecuali saat musim Pileg dan Pilkada,” sindirnya dengan nada getir.

Ia menyerukan agar pemerintah dan masyarakat lebih menghargai penggiat olahraga lokal. “Kita tidak boleh menyerah. Turnamen seperti ini adalah wadah mencari bibit muda yang suatu hari bisa bersaing di Liga Indonesia,” tambahnya.

Acara ditutup dengan harapan agar Amla Cup 2025 berjalan sportif dan penuh semangat. “Selamat bertanding. Jadilah pahlawan di lapangan hijau ini,” pungkas Razami.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
diskes
hardiknas