Pj Sekda Kota Banda Aceh, Bachtiar secara resmi membuka turnamen bulutangkis yang digelar oleh Perumdam Tirta Daroy di Gedung Dekranasda Banda Aceh. [Foto: Prokopim BNA]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pj Sekda Kota Banda Aceh, Bachtiar secara resmi membuka turnamen bulutangkis yang digelar oleh Perumdam Tirta Daroy di Gedung Dekranasda Banda Aceh, Senin (3/2/2025).

Turnamen ini diikuti oleh 88 pasangan ganda dari 15 SKPD jajaran Pemko Banda Aceh dan merupakan rangkaian peringatan HUT Perumdam Tirta Daroy yang ke-50 yang jatuh pada 24 Februari mendatang. Kejuaraan ini memperebutkan piala Wali Kota Banda Aceh.

Acara pembukaan juga dihadiri oleh Ketua PBSI Banda Aceh T Arief Khalifah, Ketua Komisi II DPRK M Zidan, Staf Ahli Wali Kota Jalaluddin, Kadispora Reza Kamilin, serta sejumlah pejabat lainnya dari Pemko dan Perumdam Tirta Daroy.

Dalam sambutannya, Pj Sekda Bachtiar menekankan pentingnya menjunjung tinggi nilai-nilai sportifitas dalam bertanding.

Menurutnya, kejuaraan ini tidak menekankan pada pencapaian juara, yang lebih penting adalah terciptanya silaturahmi yang erat antar peserta serta antar karyawan Perumdam Tirta Daroy. 

“Dengan usia Perumdam Tirta Daroy yang telah memasuki 50 tahun, kami berharap kegiatan ini dapat melahirkan SDM yang sehat dan bugar, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Kota Banda Aceh,” ungkap Bachtiar.

Sementara itu, Ketua PBSI Banda Aceh, T Arief Khalifah, memberikan apresiasi atas konsistensi Perumdam Tirta Daroy dalam mendukung perkembangan olahraga, khususnya bulutangkis. 

“Kami berharap, melalui kerjasama antara PBSI dan Perumdam Tirta Daroy, olahraga bulutangkis di Banda Aceh dapat terus berkembang dan melahirkan atlet-atlet berprestasi yang dapat mengharumkan nama Banda Aceh di tingkat nasional bahkan internasional,” ujar Arief Kalifyah.

Laporan dari Dirut Perumdam Tirta Daroy, T Novizal Aiyub, menyebutkan bahwa turnamen ini digelar sebagai bagian dari perayaan HUT ke-50 Perumdam Tirta Daroy.

T Novizal menjelaskan bahwa meskipun bulutangkis bukan olahraga favorit utama di Banda Aceh, kegiatan ini diharapkan dapat memotivasi masyarakat untuk lebih tertarik dan berpartisipasi dalam olahraga ini, sehingga prestasi bulutangkis di daerah ini bisa semakin berkembang.[*]