Shin Tae Yong Siap Mundur dari Pelatih Timnas Indonesia Jika Iwan Bule Mundur dari Ketua PSSI
Font: Ukuran: - +
Iwan Bule dan Shin Tae Yong. [Dok. PSSI]
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Setelah 11 hari Tragedi Kanjuruhan berlalu, pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong akhirnya angkat suara atas dinamika yang terjadi, khususnya terkait tuntutan publik agar Ketua Umum PSSI mengundurkan diri.
Dalam unggahan Instagram pada Rabu (12/10/2022) sore, Shin membuka pernyataannya dengan ucapan bela sungkawa. Shin menyatakan berada di pihak korban dan mendukung adanya perubahan di sepak bola Indonesia agar tak jatuh korban lainnya.
Namun demikian Shin berpandangan bahwa Iriawan adalah orang yang sangat berdedikasi untuk memajukan sepak bola Indonesia.
Itu dirasakan pelatih asal Korea Selatan tersebut setelah menjalin kerja sama selama lebih dari dua tahun atau sejak 2020.
Jika nantinya Iriawan mundur karena desakan publik atas Tragedi Kanjuruhan, dengan terpaksa pula Shin akan ikut mundur.
Menurutnya jika sang pemimpin mundur karena suatu alasan, Shin sebagai rekan akan ikut serta dalam keputusan yang diambil pimpinan.
Berikut ini adalah pernyataan lengkap Shin atas dinamika sepak bola Indonesia yang terjadi setelah terjadinya Tragedi Kanjuruhan yang menelan ratusan korban meninggal dunia.
"Pertama-tama saya ingin mengucapkan turut berduka cita atas tragedi Kanjuruhan, Malang. Saya juga seorang suami dari istri dan seorang bapak dari dua anak. Saya ingin memberikan dukungan penuh kepada para korban dan keluarga korban.
Saya ingin memberikan harapan kepada semua orang Indonesia yang tersakiti karena tragedi kali ini walaupun dukungan saya tidak dapat menjadi kekuatan yang besar bagi keluarga korban. Cara saya untuk memberi harapan adalah memberikan hasil baik dengan berprestasi di sepak bola yang masyarakat sukai.
Seseorang yang sangat mencintai sepakbola Indonesia dengan kesungguhan hati dan memberikan dukungan penuh dari belakang agar sepak bola dapat berkembang adalah Ketua Umum PSSI. Menurut saya, jika Ketua Umum PSSI harus bertanggung jawab atas semua yang terjadi dan mengundurkan diri, maka saya pun harus mengundurkan diri. Karena saya pikir jika terdapat kesalahan dari rekan kerja yang bekerja bersama sebagai 1 tim, maka saya pun juga memiliki kesalahan yang sama. Kita adalah 1 tim.
Sepak bola tidak bisa sukses jika hanya performa 11 pemain inti saja yang bagus, bukan juga hanya staf pelatih saja yang bagus, kita bisa mencapai kesuksesan ketika semuanya menjadi satu tim mulai dari pemain inti, pemain cadangan, staf pelatih, official, semua karyawan federasi termasuk Ketua Umum.
Itulah filosofi sepak bola saya. Sepak bola adalah salah satu olahraga yang tidak akan bisa menang dengan hanya satu orang saja yang bagus kinerja kerjanya.
Saya dengan masyarakat Indonesia dapat mengembangkan sepak bola Indonesia bersama setelah saya datang ke Indonesia pada tahun 2020. Ini adalah prestasi atau hasil yang dibuat oleh para pemain, fans dan Ketua Umum PSSI yang memilih saya.
Sangat disayangkan nyatanya semua tanggung jawab dialihkan kepada Ketua Umum. Beliau telah mengembangkan sepak bola Indonesia secara keseluruhan. Pasti bisa juga mengatasi keadaan ini dengan baik. Saya pun akan berusaha lebih keras agar sepak bola Indonesia lebih maju lagi.
Sebagai penutup, sekali lagi saya ingin mengucapkan bahwa saya ingin memberikan dukungan penuh kepada para korban, keluarga korban dan seluruh masyarakat Indonesia."(CNN Indonesia)