Tagih Janji Pemerintah Pusat untuk PON, Abu Razak: Jangan Anaktirikan Aceh-Sumut
Font: Ukuran: - +
Reporter : Nora
Kamaruddin Abubakar alias Abu Razak. (Foto/Aldin NL)
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pembangunan fasilitas utama atau main stadium Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI tahun 2024 di Aceh terkesan lamban dan hingga hari ini belum ada kejelasan. Padahal ini momentum sebagai tuan rumah PON 2024 adalah kesempatan bagi Aceh untuk memiliki infrastruktur olahraga yang presentatif.
Menanggapi hal itu, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Aceh H. Kamaruddin Abu Bakaratau yang akrab disapa Abu Razak menuntut janji pemerintah pusat melalui Menteri Pemuda dan Olahraga RI waktu itu Zainudin Amali di Banda Aceh.
Zainudin menjanjikan dalam menyukseskan pelaksanaan PON XXI 2024 Aceh-Sumut, maka akan dibangun infrastruktur seperti stadion baru untuk 2 Provinsi itu melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Kami menaruh keyakinan yang luar biasa waktu itu, KONI juga duduk beberapa kali dengan PJ Gubernur Aceh juga ada satu momen Menpora Zainudin Amali bicara," ujarnya kepada Dialeksis.com, Rabu (31/5/2023).
Namun sesudah itu, kata Abu Razak, dalam perjalanan Zainudin Amali sudah tidak lagi menjabat sebagai Menpora, janji manis tersebut seakan juga ikut berubah.
"Dimana pembangunan venue untuk sejumlah Cabang Olahraga (Cabor) yang diperlombakan di PON Aceh-Sumut 2024 hanya akan ada rehab saja," ungkapnya.
Hal itu, Abu Razak menilai, pemerintah pusat terkesan egois terhadap pembangunan sejumlah venue dan fasilitas PON di Aceh-Sumut. Seharusnya pemerintah harus berlaku adil sama seperti daerah lain yang pernah menjadi tuan rumah PON.
"PON Papua kemarin saja hampir Rp 8 triliun untuk bangun venue dari anggaran APBN, tapi kenapa Aceh dan Sumut hanya rehab, itu tanda tanya juga bagi kami," tegasnya.
Dalam hal ini, kata dia, komitmen pemerintah pusat belum menunjukkan perhatian penuh untuk menyukseskan PON Aceh-Sumut.
Abu Razak menjelaskan, saat bertemu Kadis Perkim Aceh Muhammad Adam pekan lalu, baru ada Rp490 miliar dana APBN untuk rehab venue olahraga.
"Nah dana segitu tentu angka yang sangat kecil, saya kira kalau rehab berat di stadion itu seperti yang di Medan, ada satu lapangan Medan Teladan itu menghabiskan anggaran Rp700 miliar sampai Rp 1 triliun rehab saja," jelasnya.
Untuk itu, ia berharap Kemenpora dan Kementerian PUPR benar-benar menujukkan komitmennya dalam menyukseskan pelaksanaan PON Aceh-Sumut, dengan pola yang seimbang, sehat, dan adil.
"Kita harap pusat tidak menganaktirikan Aceh dan Sumut, dalam urusan pembangunan itu ranahnya Kementerian PUPR dan Kemenpora," tutupnya. [nor]