Taktik Mourinho Saat Comeback Lawan Crystal Palace
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Manchester - Manchester United mendapat kesulitan yang begitu besar ketika menghadapi Crystal Palace di Selhurst Park, Senin 5 Maret 2018 atau Selasa dini hari WIB. Mereka tertinggal dua gol lebih dulu, sebelum akhirnya mengunci tiga poin.
Sebenarnya, di pertandingan ini, MU tampil begitu dominan. Para pemain MU mampu mencatatkan penguasaan bola yang lebih baik ketimbang Palace.
Total, MU menorehkan penguasaan bola hingga 69 persen. Sedangkan, Palace cuma 31 persen.
Pertanyaannya adalah mengapa MU kewalahan menghadapi Palace?
Dari data statistik yang dilansir WhoScored, taktik manajer Jose Mourinho di babak pertama menjadi penyebab utamanya. Ya, dua gol yang tercipta pada menit 11 dan 48, terjadi karena terdapatnya ruang di lini belakang MU.
Gol pertama contohnya. Dalam prosesnya, Andros Townsend menyusup masuk ke jantung pertahanan MU.
Ada kesalahan fatal yang dilakukan Paul Pogba dalam gol tersebut. Pogba yang lebih dekat dengan Townsend, tak sadar dengan pergerakan sang lawan.
Hingga akhirnya, Townsend bisa melepaskan sepakan yang meluncur ke gawang MU.
Untuk gol kedua, kali ini kesalahan ada dalam sistem pertahanan MU. Terlalu asyik menyerang, MU justru kewalahan saat melakukan transisi bertahan.
Alhasil, Patrick van Aanholt berhasil merangsek masuk ke pertahanan MU dan melepaskan tembakan keras yang menghujam gawang David De Gea.
Secara taktik, Mourinho sebenarnya lebih menitikberatkan serangan lewat sektor tengah, bukan sayap.
Logikanya, pemain pasti banyak menumpuk di tengah. Tapi, berbagai kesalahan mendasar menjadikan MU begitu rapuh.
"Memang laga yang sulit bagi saya. Itu disebabkan oleh tim saya banyak melakukan kesalahan dalam bertahan. Saya tak cuma bilang salah pemain bertahan, tapi tim secara keseluruhan," ujar Mourinho dilansir Sky Sports.
Hilangnya arah dalam membangun organisasi permainan juga jadi sebab mengapa MU kedodoran di babak pertama. Namun, itu bisa tertutupi dengan perubahan yang dilakukan Mourinho di babak kedua.
Ada perjudian yang dilakukan Mourinho. Teknik hairdryer pun dilancarkan Mourinho demi mendongkrak semangat anak-anak asuhnya.
Buah manis pun didapat. MU akhirnya berhasil comeback dan meraih kemenangan.
Tak lagi ragu-ragu dalam membuat kesempatan, para pemain MU lebih berani dalam melepaskan tembakan demi menciptakan situasi mencekam di gawang Palace.
Sepakan jarak jauh kerap mereka lepaskan. Puncaknya, saat injury time, Nemanja Matic melepaskan sepakan jarak jauh yang mematikan dan membuat MU pulang dengan tiga poin. (Viva)