Treble Winners Diraih Bayern Munich
Font: Ukuran: - +
[Foto: foto: uefa]
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Bayern Munich melengkapi dominasinya di liga domestik dengan menjuarai Liga Champions musim ini. Dalam final yang digelar di Estadio da Luz Lisbon, Senin (24/8), Bayern mengalahkan Paris Saint-Germain (PSG) 1-0.
Upaya tim asuhan Thomas Tuchel mencetak sejarah akhirnya dipupus oleh gol sundulan Kingsley Coman di menit 59. Solidnya pertahanan Die Roten ditambah gemilangnya performa Manuel Neuer pun memastikan kesempurnaan tim.
Sejak fase grup, tim asuhan Hansi Flick selalu menuntaskan laga dengan kemenangan tanpa hasil imbang. Bagi Die Roten, ini menjadi gelar Liga Champions keenam melengkapi trofi tahun 1974, 1975, 1976, 2001, dan 2013.
Klub asal Jerman juga menyamai raihan trofi Liverpool. Bayern hanya kalah dari AC Milan yang sudah juara tujuh kali dan Real Madrid yang memimpin dengan 13 trofi Si Kuping Besar. Untuk urusan treble winners, Bayern menyamai Barcelona yang meraih dua gelar treble.
Pelatih Bayern, Hansi Flick, begitu gembira dengan keberhasilan tim asuhannya meraih gelar juara. Menurut pelatih asal Jerman itu, banyak orang yang pantas mendapatkan kredit atas kemenangan 1-0 di final.
Flick menilai setiap pemain Bayern telah memberikan kemampuan maksimalnya saat melawan tim sekelas PSG. Patut diketahui, Les Parisiens adalah tim yang sangat kuat dengan lini depan menakutkan.
Perkerjaan besar Bayern dalam pertandingan itu adalah menghentikan lini depan PSG yang diperkuat pemain berkualitas, seperti Neymar Jr, Kylian Mbappe, dan Angel Di Maria. Meski sulit, Bayern mampu melakukan pekerjaan itu dengan sangat baik.
“Begitu banyak orang yang pantas mendapatkan pujian atas kemenangan ini. Anda melihat selama musim dingin seberapa besar determinasi yang kami miliki di tim ini, yang jelas merupakan sesuatu yang Anda inginkan sebagai seorang pelatih,” ujar Flick.
“Itu adalah pertandingan bertempo tinggi, dengan oktan tinggi dan peluang di kedua ujung lapangan. Kami memiliki kiper terbaik di dunia dalam diri Manuel Neuer dan dia mempertahanakan (keunggulan) kami dalam pertandingan tersebut sebagai contohnya,” tutur pelatih berumur 55 tahun tersebut[Waspada].