2025, Mobil Yang Terkoneksi Jaringan 5G Bakal Laku Keras
Font: Ukuran: - +
Carlos Ghosn, Chairman and CEO of the Renault-Nissan Alliance, memperkanalkan mobili listrik Renault K-ZE saat peluncurannya di acara "The Electrical Revolution: The Story Continues" dalam pembukaan Paris Auto Show di Paris, Prancis, 1 Oktober 2018. Mobil Renault K-ZE memiliki fitur sensor parkir, kamera belakang, dan layar audio yang sudah terkoneksi dengan Internet. [Foto: REUTERS/Benoit Tessier]
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Periset otomotif di Amerika Serikat memprediksi penjualan mobil terkoneksi (connected car) internet 5G mencapai 80 juta unit sejak saat ini sampai 2025.
Laporan itu menyebutkan, mobil penumpang berjaringan 5G akan menguasai pangsa pasar hingga 27 persen empat tahun lagi.
Menurut riset Counterpoint's Smart Automotive Service, seperi dilansir Economic Times, pasar mobil terkoneksi di AS mampu di masa pandemi Covid-19 dengan penurunan moderat 6,8 persen pada 2020 dibandingkan 2019.
Setelah periode penjualan mobil anjlok pada semester pertama 2020, bisnis otomotif di AS pulih pada semester II 2020. Pada saat yang sama, industri mobil di AS kian matang dalam mempersiapkan rencana masa depan, salah satunya mobil listrik terkoneksi 5G.
Produsen mobil AS, General Motors (GM), meningkatkan anggarannya untuk mobil listrik dan swakemudi dari USD 20 miliar menjadi USD 27 miliar.
"Juga berencana meluncurkan 30 mobil listrik baru secara global dalam lima tahun ke depan dengan lebih dari 20 model untuk pasar Amerika Utara," kata Soumen Mandal, periset dari Counterpoint seperti dikutip dari Antara hari ini, Minggu, 11 Juli 2021.
Pada 2022, GM juga akan meluncurkan mobil 5G di Cina dan AS. Sedangkan Ford menyiapkan mobil listrik 5G, C-V2X.
Kolaborasi dengan operator telekomunikasi turut membantu produsen mobil mengembangkan mobil terkoneksi secara lebih cepat. AT&T memiliki lebih dari 30 klien otomotif yang menggunakan jaringannya, seperti BMW, Ford, Chevrolet, Jaguar dan Honda.
"Verizon Communications bermitra dengan Toyota, VW, dan Mazda," ucap Fahad Siddiqui, Research Associate Counterpoint.
Dia menuturkan pada 2025 mobil 5G akan menguasai lebih dari seperempat pasar mobil terkoneksi, yang mungkin akan dipimpin antara lain oleh GM, Ford, dan BMW. (TEMPO)