kip lhok
Beranda / Gaya Hidup / Otomotif / Era 1960an Perusahan Ford Pernah Kembangkan Mobil Bertenaga Nuklir

Era 1960an Perusahan Ford Pernah Kembangkan Mobil Bertenaga Nuklir

Selasa, 02 Januari 2024 10:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Kantor Perusahan Ford di Indonesia. Foto: Antara/Hafidz Mubarak A.


DIALEKSIS.COM | Otomotif - Salah satu konsep desain yang digemari oleh para desainer eksterior otomotif adalah mengambil inspirasi dari desain jet tempur pada tahun 1960-an.

Seperti dilansir dari Cardrive, bahkan konsep ini masih digunakan oleh beberapa kendaraan modern. Misalnya saja desain bagian atas Honda NSX yang konon diambil dari kokpit jet F-16. 

Namun dari segi powertrain, Ford saat itu memiliki visi yang jelas ingin mengembangkan kendaraan yang dapat ditenagai oleh sistem tenaga nuklir. 

Dalam pandangan mereka pada tahun 1960an, masa depan sistem tenaga nuklir cukup kompak untuk muat di dalam sebuah sedan. Secara teori, sistem tenaga nuklir akan disuplai dengan unsur uranium, melalui proses fusi nuklir untuk menghasilkan energi panas yang akan menggerakkan mesin uap. 

Proses ini adalah proses yang sama yang digunakan pada kapal selam bertenaga nuklir yang digunakan oleh sebagian besar angkatan laut. Mesin uap ini akan digunakan untuk menghasilkan energi mekanik yang dapat digunakan untuk menggerakkan mobil. 

Ford juga mengisyaratkan bahwa mobil bertenaga nuklir dapat dikendarai sejauh 8.000 km sebelum unsur uranium perlu diisi ulang untuk menghasilkan energi panas. 

Untuk menyukseskan ide ini, Ford memperkenalkan model konsep bernama Ford Nucleon pada tahun 1958 sebagai dasar penelitian mereka.

Nucleon adalah sedan tanpa mesin dengan inti nuklir yang dipasang jauh di belakang untuk pembangkit listrik Namun model ini hanyalah model konsep dengan desain skala 3:8 saja. 

Model ini dapat dilihat di Museum Henry Ford di Michigan. Jika dicermati, sistem tenaga nuklir masih berukuran besar dan berat serta hanya digunakan untuk aplikasi militer seperti kapal selam dan kapal induk. [sindonews]

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda