Pamit dari Indonesia, Chevrolet Bakal Sulit Balik Lagi
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Chevrolet memutuskan untuk tidak memperpanjang bisnisnya di Indonesia. Pabrikan asal Amerika Serikat tersebut mengonfirmasi menghentikan penjualan di Tanah Air pada 2020, menyusul beberapa brand mobil dari AS lainnyan yang lebih dulu hengkang.
Hengkangnya Chevrolet dari industri otomotif Indonesia tentunya menimbulkan kerugian besar. Tak hanya bagi konsumen dan penggemar fanatik, tapi juga untuk brand Chevrolet sendiri.
Dijelaskan pengamat otomotif Bebin Djuana, akan sulit bagi Chevrolet jika suatu saat ingin kembali lagi berdagang di Indonesia.
"Saya lihatnya sayang aja, bahwa bangun kepercayaan publik terhadap sebuah brand itu kan susah sekali. Dan ketika sudah ada yang suka dengan brand tersebut, terus main tinggal gitu aja, kesannya kayak digeletakin gitu aja. Buat saya itu nggak bagus," kata Bebin, kepada wartawan, di Senayan, Sabtu (9/11/2019).
"Pengaruh jangka panjang pasti ada dan tidak mudah untuk kembali (lagi ke Indonesia)," lanjut Bebin, dikutip dari detikcom, Minggu (10/11/2019).
Menurut Bebin seharusnya perusahaan yang berencana hengkang dari Indonesia memikirkan juga dampak jangka panjangnya.
"Soal konsumen sedikit atau banyak itu relatif. Jumlah konsumen yang memakai produk tersebut itu kan harus diperhitungkan. Apalagi yang baru beli, yang masih ada garansinya. Itu nanti yang mengurusi siapa? Memang mereka bisa aja nunjuk pihak ketiga untuk urus aftersales, tapi konsumen yang baru makai gimana?" katanya lagi.
Menurutnya akan ada dua tipe konsumen yang terdampak, yaitu yang betul-betul fanatik akan disakiti dan yang baru beli juga pasti akan kecewa sekali.
"Dan ketika suatu saat mereka akan kembali lagi, akan sulit sekali untuk mendapat kepercayaan (lagi)," ujarnya.
Menyusul Ford dan Chrysler
General Motors (GM) melalui merek mobil Chevrolet mengumumkan bakal hengkang dari pasar otomotif Indonesia. Di mana mulai Maret 2020, merek di bawah naungan GM tersebut akan berhenti berjualan di Indonesia.
Bila melihat data penjualan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Chevrolet sebenarnya sanggup bersaing dengan merek Jepang dan lainnya.
Namun, kuatnya pabrikan Jepang di pasar mobil dalam negeri, ditambah hadirnya produsen China, membuat Chevrolet terhimpit.
Mereka mengikuti jejak merek AS lainnya yang lebih dulu hengkang, Ford dan Chrysler.
Sebelum GM, Ford menyetop operasinya di Indonesia mulai dari penjualan, impor resmi semua produk kendaraan dan penutupan dealership pada 25 Januari 2016.
"Kami mengumumkan keputusan bisnis yang sulit untuk mundur dari seluruh operasi kami di Indonesia pada paruh kedua 2016," kata Managing Director Ford Indonesia Bagus Susanto kala itu.
Sebelum Ford, Chrysler juga lebih dulu cabut dari bursa otomotif Tanah Air. Tidak diketahui kapan pabrikan asal Amerika itu hengkang, namun alasannya lantaran mengalami kebangkrutan di 2009.
Satu-satunya merek mobil Amerika yang masih bertahan di Indonesia adalah Jeep. Mobil legendasris ini berada di bawah naungan Hascar Group.(me/dbs)