DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Hj. Salmawati, menyoroti dugaan tindakan kekerasan yang dilakukan oknum aparat TNI terhadap masyarakat saat pengawalan penyaluran bantuan kemanusiaan ke Aceh Tamiang.
Salmawati, yang akrab disapa Bunda Salma, menyayangkan terjadinya insiden tersebut karena dinilai mencederai rasa keadilan dan kemanusiaan, terlebih masyarakat sedang berada dalam situasi bencana. Ia menegaskan bahwa penanganan warga terdampak bencana seharusnya dilakukan secara humanis.
Menurutnya, tindakan kekerasan berpotensi menimbulkan dampak psikologis yang lebih luas mengingat Aceh memiliki sejarah konflik panjang. Ia mengingatkan aparat negara agar bersikap bijak dalam menjalankan tugas di lapangan, terutama saat berhadapan dengan masyarakat yang sedang berduka.
Bunda Salma juga menanggapi aksi simbolik pengibaran bendera yang dilakukan sebagian warga. Ia menilai tindakan tersebut merupakan bentuk kekecewaan dan protes masyarakat terhadap belum ditetapkannya Aceh sebagai daerah bencana nasional oleh pemerintah pusat.
Ia menambahkan, laporan mengenai warga yang mengalami luka akibat insiden tersebut perlu menjadi perhatian serius. Menurutnya, evaluasi terhadap aparat yang bertugas harus dilakukan agar peristiwa serupa tidak terulang.
“Negara harus hadir dengan empati dan perlindungan kepada masyarakat yang tertimpa musibah, bukan dengan cara-cara represif,” pungkasnya. [*]