DIALEKSIS.COM | Bireuen - Suasana penuh khidmat menyelimuti komplek makam ulama besar Aceh, Habib Bugak, di Gampong Pante Sidom, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen, Senin (8/9/2025).
Istri Gubernur Aceh Muzakir Manaf yang juga anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Salmawati, atau akrab disapa Bunda Salma, melakukan ziarah ke makam ulama kharismatik tersebut bersama rombongan.
Kehadiran Bunda Salma disambut hangat oleh Juru Jaga Makam serta para keturunan Habib Bugak yang hadir, termasuk Habib Abdurrahman Al-Habsyi.
Tampak pula Dr. Hilmy Bakar, peneliti sejarah Aceh yang mendalami kisah hidup dan perjuangan Habib Bugak. Ia hadir bersama istrinya, Cut Syarifah Radhiah Al-Habsyi, yang merupakan keturunan ke-8 dari Habib Bugak.
Doa bersama dipimpin langsung oleh Dr. Hilmy. Dengan penuh kekhusyukan, Bunda Salma memanjatkan doa hajat, terutama untuk keselamatan keluarga besarnya.
Ia secara khusus mendoakan suaminya, Mualem Muzakir Manaf, agar senantiasa diberi kekuatan dan kebijaksanaan dalam mengemban amanah memimpin Aceh.
“Ziarah ke makam para ulama adalah pengingat bagi kita semua agar tidak melupakan perjuangan dan ajaran mereka. Saya berdoa untuk keselamatan keluarga, suami saya, dan juga masyarakat Aceh secara keseluruhan,” ujar Bunda Salma usai doa bersama.
Setelah doa ziarah, Habib Maimun Al-Habsyi mempersilakan Bunda Salma memasuki ruang khalwat, tempat khusus untuk berdoa lebih dalam. Didampingi Syarifah Radhiah Al-Habsyi, ia menghabiskan waktu dalam suasana tenang, larut dalam doa pribadi.
Ziarah tersebut juga dihadiri sejumlah tokoh, di antaranya anggota DPRA Rusydi Muktar, S.Sos, atau yang akrab disapa Ceulangek, serta Dedi Santri, dikenal dengan sebutan Bang Raja Pante Gajah, dan Keuchik Anwar. Kehadiran para tokoh ini menambah kehangatan suasana silaturahmi di komplek makam.
Usai acara khalwat, Bunda Salma berdialog dengan para keturunan Habib Bugak. Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan komitmennya untuk ikut membantu pengembangan dan promosi makam Habib Bugak sebagai salah satu destinasi wisata religi penting di Aceh.
“Makam Habib Bugak adalah warisan sejarah yang harus dijaga. Tidak hanya sebagai tempat ziarah, tetapi juga sebagai sumber inspirasi bagi generasi muda Aceh. Insya Allah saya akan mendukung upaya pelestarian dan promosi tempat bersejarah ini,” tegasnya.
Habib Bugak, yang memiliki nama lengkap Habib Bugak As-Syafi’i, dikenal sebagai ulama besar yang berperan penting dalam sejarah penyebaran Islam di Aceh. Makamnya di Jangka telah menjadi tujuan ziarah bagi masyarakat Aceh dan luar daerah, terutama menjelang bulan-bulan penting dalam kalender hijriah.
Kunjungan Bunda Salma ini bukan hanya menjadi wujud penghormatan terhadap ulama pendahulu, tetapi juga memperkuat hubungan silaturahmi antara pemimpin Aceh dengan masyarakat serta keturunan ulama yang selama ini menjaga tradisi dan warisan spiritual daerah. [*]