DIALEKSIS.COM | Aceh - Pemerintah Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, menegaskan pentingnya pembangunan pelabuhan laut internasional sebagai langkah strategis untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah dan memperkuat posisi Indonesia dalam rantai perdagangan global.
Gagasan besar ini disampaikan langsung oleh Bupati Nagan Raya, Dr. Teuku Raja Keumangan, S.H., M.H., yang akrab disapa TRK, dalam pernyataan resminya. Ia menyoroti letak geografis Nagan Raya yang sangat strategis di kawasan Pantai Barat Selatan Aceh, yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia.
Menurut TRK, potensi wilayah ini selama ini belum digarap secara optimal. Keberadaan pelabuhan laut bertaraf internasional, kata dia, akan membuka jalur ekspor-impor baru bagi kawasan Barsela (Barat Selatan Aceh), sekaligus memperkuat konektivitas ekonomi regional hingga internasional, khususnya ke negara-negara Asia Selatan seperti India, Sri Lanka, dan Bangladesh.
“Wilayah ini memiliki peluang besar menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Sumatra. Kita tidak boleh hanya menjadi penonton. Dengan pelabuhan internasional, Nagan Raya akan menjadi simpul logistik dan kawasan industri strategis di wilayah barat Indonesia,” ujar TRK.
Menanggapi gagasan besar tersebut, tokoh Barsela Aceh, Nurchalis, menyampaikan dukungan penuh. Menurutnya, inisiatif Bupati TRK menunjukkan visi pembangunan yang jauh ke depan dan keberanian untuk membawa wilayah barat selatan Aceh keluar dari ketertinggalan.
“Saya sangat mendukung penuh ide cemerlang Bupati Teuku Raja Keumangan. Ini bukan hanya untuk Nagan Raya, tetapi untuk seluruh kawasan Barsela. Pelabuhan ini bisa menjadi lokomotif pembangunan baru yang menghidupkan potensi daerah, mulai dari sektor maritim, perikanan, pertanian, hingga perdagangan lintas negara,” kata Nurchalis kepada Dialeksis (Selasa, 10/06/2025).
Nurchalis juga mengapresiasi pemikiran TRK yang menurutnya sangat strategis dan progresif dalam membangun masa depan daerah.
“Melalui pelabuhan laut berstandar internasional, kita bisa mendistribusikan produk dan sumber daya alam Aceh ke berbagai negara secara efisien, murah, aman, dan nyaman melalui jalur laut,” ungkap Nurchalis, Ketua Fraksi NasDem DPR Aceh yang juga menjabat anggota Komisi III Bidang Perencanaan, Keuangan dan Investasi.
Dalam pandangannya, Nurchalis kandidat Doktor ini mendorong semua pihak baik dari kalangan legislatif, eksekutif, akademisi, pelaku usaha, maupun tokoh masyarakat untuk bersatu mewujudkan gagasan strategis ini.
“Saya meminta semua pihak, termasuk Pemerintah Aceh, untuk bersama-sama memperjuangkan kehadiran pelabuhan laut internasional di pantai barat selatan. Ini bukan hanya kebutuhan daerah, tetapi kebutuhan Aceh secara keseluruhan,” tegasnya.
Menurutnya, pelabuhan ini akan membuka akses pasar yang lebih luas bagi produk-produk lokal, mempercepat distribusi barang, dan menarik investasi yang selama ini enggan masuk ke wilayah yang dianggap terpinggirkan dalam peta pembangunan nasional.
“Sudah saatnya episentrum pembangunan Aceh bergeser ke barat selatan. Ini bukan sekadar infrastruktur, tapi juga soal keadilan ekonomi dan pemerataan pembangunan,” ucapnya.
Nurchalis menegaskan kesiapannya untuk mengawal ide ini ke tingkat yang lebih tinggi melalui jalur politik, lobi nasional, hingga kerja sama dengan dunia usaha dan tokoh diaspora Barsela yang memiliki pengaruh di tingkat pusat.
“Kita akan konsolidasikan semua kekuatan; tokoh masyarakat, anggota legislatif, dan diaspora Barsela. Ini adalah momentum emas yang tidak boleh kita lewatkan,” tegasnya.
Lebih jauh, Nurchalis menilai bahwa pelabuhan internasional ini dapat menjadi fondasi pengembangan kawasan ekonomi baru, termasuk pembangunan industri hilir, pusat logistik, dan kawasan industri maritim. Semua ini, ujarnya, akan berdampak langsung terhadap penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Ia pun berharap pemerintah pusat, khususnya Kementerian Perhubungan dan Kementerian Investasi/BKPM, segera menindaklanjuti ide ini secara konkret.
“Kami mendorong segera dilakukan kajian kelayakan (feasibility study), penyusunan master plan, penjajakan mitra investasi, hingga pembentukan tim percepatan lintas sektor. Semua langkah tersebut harus dimulai sekarang,” imbuhnya.
Di akhir pernyataannya, Nurchalis menegaskan bahwa pembangunan pelabuhan internasional di Nagan Raya bukan hanya sekadar proyek infrastruktur, melainkan simbol harapan baru bagi Aceh bagian barat.
“Jika direalisasikan, pelabuhan ini akan menjadi tonggak penting transformasi wilayah Barsela menjadi kawasan strategis nasional. Ini adalah simbol kebangkitan wilayah yang selama ini tertinggal. Sudah saatnya kita sejajar dalam peta pembangunan nasional,” pungkasnya.
Sebagai Ketua Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) Aceh, Nurchalis menyatakan komitmennya untuk terus mendorong, mengawal, dan menjembatani semua proses demi terwujudnya pelabuhan internasional di Pantai Barat Selatan Aceh.