Beranda / Parlemen Kita / Irsyadi Gerindra: Ketua DPR Aceh Bek Peugah Haba Bangai

Irsyadi Gerindra: Ketua DPR Aceh Bek Peugah Haba Bangai

Sabtu, 22 Februari 2025 08:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : MRZ

H. Teuku Irsyadi MD, bendahara Gerindra Aceh. Foto: for Dialeksis.com


DIALEKSIS.COM | Jakarta -  Pernyataan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh yang menyeret Fadhlullah dan H. Teuku Irsyadi MD dari Partai Gerindra Aceh dinilai tidak pantas dan haba bangai. 

“Lembaga DPR Aceh tidak sepantasnya menjadi ajang menyerang pribadi, apalagi adu domba partai. Parlemen itu bukan untuk dibuat main-main,” ujar Teuku Irsyadi, bendahara Gerindra Aceh, Sabtu (22/2/2025) saat dihubungi sedang di Jakarta. 

Sebagaimana diketahui, Ketua DPR Aceh Zulfadhli kembali menyoal penugasan Plt Sekretaris Daerah Aceh kepada Alhudri. 

Bahkan, dengan nada tinggi, Zulfadli menyebut nama Fadhlullah dan Irsyadi sebagai dalang dibalik terbitnya surat perintah penugasan Alhudri sebagai Plt Sekretaris Daerah Aceh 

“Saya buka di sini, ini permainan Wakil Gubernur Fadhlullah Dek Fadh dan Bendahara Gerindra Aceh Irsyadi,” tegas Zulfadli pada rapat paripurna DPR Aceh, Jumat (21/2/2025) malam, yang ikut disiarkan secara live melalui Youtube akun @drpaaceh. 

Di hadapan sidang paripurna, Zulfadli juga menuduh surat perintah pelaksana tugas Alhudri janggal, mulai dari lambang burung garuda hingga tidak ada paraf dari Badan Kepegawain Aceh (BKA). 

“Berarti (SK) ini dipastikan bukan produk BKA,” tegasnya penuh emosi. 

Zulfadhli bahkan terkesan menantang akan melawan siapapun yang berani memecat dirinya. 

“Siapa yang berani pecat saya, akan saya lawan,” tambahnya bahkan siap menurunkan Mualem - Dek Fadh jika tidak membangun hubungan harmonis dengan DPR Aceh. 

Teuku Irsyadi mengingatkan penyerangan terhadap Partai Gerindra tidak baik. Hal ini mengingat hubungan Gerindra bahkan Prabowo dengan Mualem dan Partai Aceh yang sudah cukup lama. 

Untuk itu, dia meminta Ketua DPR Aceh jangan asal bicara alias peugah haba bangai, tidak boleh emosi, jadilah pemimpin yang bersedia belajar sehingga dapat menyampaikan pikiran secara komunikatif. 

“Pu yang dipeugah le Zulfadhli nyan haba bangai. Dan, ureung ka diteupu bahwa mulai dari pertanyaan hingga pemaparan mandum ka di ato, kon muncul tiba-tiba,” tutup Irsyadi yang menyatakan akan mengusut tuntas persoalan penyerangan pribadi dan partai karena dilakukan di dalam forum terhormat DPR Aceh. []

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI