Laporan Kunker Pansus Dapil I DPRA (Bagian I)
Font: Ukuran: - +
Pertemuan dengan Dinas terkait menjelaskan sasaran kerja Pansus DP I Tahun 2018 DPR Aceh terfokus pada seluruh realisasi kegiatan atau program Pemerintah Aceh yang sumber dananya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) Tahun Anggaran 2017
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh- Panitia Khusus (Pansus) DPR Aceh Tahun 2018 telah melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Wilayah Daerah Pemilihannya.
Tim Pansus turun berdasarkan Surat Keputusan Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Aceh Nomor 26 / PMP/ DPRA / 2018 tanggal 25 Mei 2018, tentang Pembentukan Panitia Khusus Daerah Pemilihan DPR Aceh Tahun 2018 terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia dari tanggal 27 Mai s/d 02 Juni 2018.
Sasaran kerja Pansus Dapil I Tahun 2018 DPR Aceh terfokus pada seluruh realisasi kegiatan atau program Pemerintah Aceh yang sumber dananya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) Tahun Anggaran 2017. Pansus DP I telah melakukan peninjauan terhadap beberapa pekerjaan yang tersebar di berbagai tempat yang termasuk dalam Dapil I yaitu Kota Banda Aceh, Aceh Besar dan Kota Sabang
Dialeksis akan menyajikan Laporan Hasil Kunker Pansus DPRA Dapil I dalam beberapa bagian.
Berikut Hasil Kunjungan Kerja PANSUS DPRA Dapil I ke Dinas Peternakan Aceh , BPPA, Dinas Kesehatan Aceh dan Dinas Pengairan Aceh
DINAS PETERNAKAN ACEH
1. Pembuatan Tenda Besi Galvanis Sapi Singgah 8 x 12 (Kapasitas 16 Ekor).
Pembuatan tenda besi galvanis sapi singgah hasil akhir berupa 8 unit tenda Besi Galvanis dengan nilai kontrak Rp.832.573.000,- funsional dan sudah digunakan pada acara PENAS beberapa waktu lalu, saat ini tenda tersebut telah dibongkar untuk memudahkan penyimpanan dan berada di gudang milik Dinas Peternakan Aceh Jalan DR. Mr. T. Mohd. Hasan, Banda Aceh. Menurut tim Pansus DP I harga dari sebuah tenda tersebut terlalu mahal, sudah seharga sebuah rumah mewah di Banda Aceh
2. Pembangunan Gedung Penyimpanan N2 Cair.
Hasil akhir fungsional, berupa satu unit Gedung Penyimpanan N2 Cair dengan nilai kontrak Rp.464.200.000,- sumber dana Otsus Aceh, namun gedung tersebut belum dimanfaatkan. Dari pengamatan tim Pansus bangunan tersebut bermutu standar dengan harapan segera dimanfaatkan sesuai peruntukannya.
3. Pengadaan Alat-Alat Laboratorium (Microtome, Acid Corrosive, Chemical Storage Cabinet, Laminar Air Flow).
Hasil akhir fungsional berupa Microtome, Acid Corrosive, Chemical Storage Cabinet, Laminar Air Flow dengan nilai kontrak Rp. 460.000.000, dari laporan staf Dinas tersebut alat-alat tersebut sangat diperlukan untuk pengawasan mutu dan kesehatan dari setiap hewan ternak siap konsumsi baik di pasar, rumah potong hewan (RPH) dan tempat potong hewan (TPH) yang tersebar disetiap Kabupaten di Aceh, keberadaan alat tersebut sangat membantu pekerjaan staf yang terlibat langsung di laboratorium dari kontaminasi bahan- bahan kimia berbahaya.
4. Pengadaan Pullet Ayam Ras Petelur
Hasil akhir fungsional berupa 45.000 ekor pullet dengan nilai kontak Rp. 2.909.250.00,- dan kini telah menghasilkan telur sebanyak kurang lebih 40 ribu butir per hari, keberadaan ayam-ayam petelur ini diharapkan menjadi gerbang berakhirnya ketergantungan terhadap pasokan telur-telur dari Sumatra Utara, dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.
Namun dari hasil pengamatan tim Pansus I hal ini masih jauh dari harapan mengingat syarat yang harus dipenuhi untuk sebuah peternakan ayam diantaranya adalah ketersediaan bahan baku pakan dan tersedianya pabrik olahan pakan, kedua syarat tersebut sebenarnya telah ada dan berjalan beberapa tahun, kemudian berhenti akibat manajemen yang buruk sehingga keberadaan pabrik olahan pakan yang telah mengahabiskan dana APBA milyaran harus menjadi besi tua.
Menurut pengamatan tim Pansus bahwa proyek ini tidak layak secara bisnis karena uang masuk sama dengan uang keluar, tenaga kerja yang terserappun hanya 25 orang saja. Sebenarnya yang diharapkan dari proyek ini adalah agar mayarakat Aceh dapat menjadi peternak ayam petelur sehingga dapat meningkatkan taraf hidupnya. Tim Pansus juga menyarankan agar ke depannya setiap DED untuk program serupa harus benar-benar diperhatikan dengan serius dan jangan asal dibuat hanya untuk melengkapi sebuah dokumen proyek saja, sehingga pada akhirnya proyek/program menjadi mubazir.
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA ACEH (BPPA)
1. Pengadaan Toilet Portable dan Bio Tank
hasil akhir berupa Toilet portable duduk 90 unit, toilet portable closet jongkok 90 unit dan septic tank sebanyak 180 unit dengan nilai kontak Rp. 3.936.430.000,- sumber dana dari PAA dalam kondisi tersimpan dengan baik dan belum dimanfaatkan, keberadaan toilet portable sangat diperlukan pada penanggulangan bencana karena praktis, dan dapat digunakan juga pada saat even-even besar di Aceh seperti PORA dan Pekan Kebudayaan Aceh serta dapat dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan keagamaan di pesantren-pesantren. Tim Pansus menyarankan agar keberadaan toilet portable tersebut haruslah dijaga dengan baik kondisi dan jumlahnya.
DINAS SOSIAL ACEH
1. Kunjungan ke Gudang Dinsos di Lampeuneurut
Tim Pansus mengunjungi gudang Dinas Sosial Aceh yang berlokasi di Jalan Lampeuneurut, untuk meninjau ketersedian bufferstock, ketika tim Pansus tiba dilokasi, tim tidak didampingi oleh staf dari dinas terkait dan untuk membuka pintu gerbang saja tidak mendapat respons walaupun di lokasi ada beberapa penjaga gudang. Ketika Tim Pansus meminta petugas untuk membuka gudang, mereka beralasan tidak ada kunci dan tidak ada perintah apapun dari atasannya. Hal ini agar menjadi perhatian pihak terkait seperti tim dari inspektorat agar melakukan audit investigatif terhadap keberadaan gudang bufferstock tersebut untuk melakukan pemeriksaan.
DINAS KESEHATAN ACEH
1. Pembangunan Gedung POLTEKES
Pembangunan Gedung Politehnik Kesehatan Aceh di desa Lampeunerut Kecamatan Darul Imarah, meliputi pemasangan dinding, pintu, jendela atap gedung 48 x 49 meter, nilai kontrak Rp. 9.000.000.000,- sumber dana Otsus Aceh hasil akhir non fungsional. Keberadaan gedung berstruktur baja tersebut cukup lama terbengkalai, untuk pekerjaan tahap berikut (2018) adalah pengerjaan pada lantai granit, plafon dan hydrant. Tim pansus berharap gedung tersebut segera selesai dan dapat berfungsi dengan baik.
DINAS PENGAIRAN ACEH
1. Pengaman Tebing Sungai Kr. Tanjong - Cot Mesjid Kec. Lueng Bata Kota Banda Aceh
Hasil akhir fungsional berupa Pas Bronjong sepanjang 85 meter dengan nilai kontrak Rp. 418.942.000,- yang bersumber dari dana Otsus Aceh. Keberadaan pas bronjong tersebut sangat bermanfaat bagi warga sekitar mengingat jarak dinding rumah dengan sungai yang membatasi Kota Banda Aceh dan Aceh Besar tersebut hanya berjarak kurang dari 10 meter.
2. Pembangunan Tanggul Air Asin Gampong Kajhu Kecamatan Baitussalam Kab. Aceh Besar.
Hasil akhir fungsional berupa Tanggul sepanjang 492,56 Meter dan Timbunan 2.073,19 M 3 dengan nilai kontrak Rp. 1.439.388.000,- sumber dana Otsus Aceh, pembangunan tanggul air asin tersebut sangat bermanfaat bagi warga Gampong Kajhu dan ruas jalan Banda Aceh – Krueng Raya.
3. Pembangunan Jetty TPI Kuala Gigeng Lambada Lhok Kec. Baitussalam, Aceh Besar. (Lanjutan)
Hasil akhir berupa Pas. Batu Bolder sepanjang 352 Meter dengan nilai kontrak Rp. 10.531.846.000,- bersumber dari Otsus Aceh, dari informasi pihak pelaksana kuala masih dangkal dan belum bisa dilakukan pengerukan karena belum adanya tanggul dikedua sisi, dan bila dipaksakan untuk dilakukan pengerukan maka dalam tempo dekat akan dangkal kembali. Kuala tersebut saat ini hanya bisa digunakan oleh boat nelayan yang berukuran kecil. Tim Pansus berharap Pembangunan Jetty TPI Kuala Gigeng dapat memberi manfaat yang luas bagi nelayan.
4. Pengaman Tebing dan Normalisasi Sungai KIA Ladong Kec. Masjid Raya, Kab. Aceh Besar.
Hasil akhir fungsional berupa Pas. Batu Bolder 204 Meter, Normalisasi 638.88 Meter, Tanam Rumput 723,16 Meter dengan Nilai Kontrak Rp. 1.601.500.000,- sumber dana Otsus Aceh. Tim Pansus berharap Pembangunan Pengaman tebing dan normalisasi sungai yang berada di kawasan industri Aceh (KIA) Ladong memberi manfaat yang besar.