Minggu, 05 Oktober 2025
Beranda / Parlemen Kita / Siswi SMA Matangkuli Wakili Aceh di Ajang Global, Bunda Salma: Bukti Anak Aceh Bisa Mendunia

Siswi SMA Matangkuli Wakili Aceh di Ajang Global, Bunda Salma: Bukti Anak Aceh Bisa Mendunia

Minggu, 05 Oktober 2025 13:30 WIB

Font: Ukuran: - +

 Siswi kelas X SMA Negeri 1 Matangkuli, Syarifah Razalya Faradilla bersama Bunda Salma. Foto: Kolase Dialeksis


DIALEKSIS.COM | Aceh Utara - Kabar membanggakan datang dari dunia pendidikan Aceh Utara. Seorang siswi kelas X SMA Negeri 1 Matangkuli, Syarifah Razalya Faradilla, berhasil lolos ke program bergengsi AFS Global STEM Innovators 2025, yang didanai penuh oleh perusahaan energi internasional asal Amerika Serikat, Harbour Energy.

Program internasional ini mempertemukan pelajar berbakat dari seluruh dunia untuk mendalami sains, teknologi, teknik, matematika (STEM), serta isu-isu keberlanjutan global. Keberhasilan Syarifah menjadi kabar bahagia yang mengharumkan nama Aceh, sekaligus menegaskan bahwa pelajar dari Tanah Rencong mampu bersaing di level nasional bahkan internasional.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) dari Dapil Aceh Utara - Lhokseumawe, Hj. Salmawati, S.E., M.M., atau akrab disapa Bunda Salma, menyampaikan rasa syukur dan kebanggaan mendalam atas capaian Syarifah. Ia menyebut prestasi ini menjadi simbol kebangkitan pendidikan Aceh di tengah tantangan zaman yang semakin kompetitif.

“Alhamdulillah, kami sangat bangga mendengar kabar baik ini. Generasi muda Aceh kembali menunjukkan bahwa mereka mampu berdiri sejajar dengan pelajar dari daerah lain, bahkan hingga tingkat dunia,” ujar Bunda Salma, Sabtu (4/10/2025).

Menurut Bunda Salma, keberhasilan Syarifah tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi maupun sekolah, tetapi juga menjadi inspirasi kolektif bagi seluruh pelajar di Aceh Utara dan Lhokseumawe untuk terus bermimpi besar, berjuang keras, dan tidak mudah menyerah.

“Prestasi seperti ini tidak datang tiba-tiba, tetapi lahir dari kerja keras, disiplin, dan semangat pantang menyerah. InsyaAllah, dalam waktu dekat saya ingin bertemu langsung dengan ananda Syarifah untuk memberikan motivasi dan dukungan agar semakin percaya diri dalam melangkah,” tambahnya dengan nada haru.

Dalam kesempatan tersebut, Bunda Salma juga menegaskan pentingnya dukungan konkret dari pemerintah dan lembaga pendidikan di Aceh untuk menciptakan ekosistem belajar yang lebih progresif dan inklusif. Ia mendorong agar program beasiswa, pelatihan guru, dan peningkatan kualitas fasilitas sekolah menjadi prioritas dalam kebijakan pembangunan pendidikan ke depan.

“Aceh punya banyak anak cerdas. Yang dibutuhkan adalah kesempatan dan pendampingan yang berkelanjutan. Saya akan terus memperjuangkan agar pendidikan Aceh mendapat perhatian serius, baik dari sisi anggaran maupun program pengembangan siswa berprestasi,” tegasnya.

Bunda Salma juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat untuk membangun generasi muda Aceh yang unggul dalam ilmu pengetahuan dan memiliki karakter kuat berlandaskan nilai-nilai keislaman dan kebudayaan Aceh.

Sementara itu, Kepala SMA Negeri 1 Matangkuli, Khairuddin, M.Pd., menjelaskan bahwa program AFS Global STEM Innovators merupakan kesempatan langka bagi siswa berusia 15“17 tahun. Program ini akan berlangsung selama enam minggu, dimulai secara daring pada 4 Oktober hingga 2 November 2025, dan dilanjutkan dengan pertemuan tatap muka di Jakarta pada pertengahan November mendatang.

“Dia pernah gagal di lomba pidato Bahasa Inggris, tapi tidak berhenti di situ. Justru dari kegagalan itu, dia bangkit dan berlatih lebih keras. Kini, ia berhasil menjadi salah satu dari 100 peserta terpilih dari 1.200 pendaftar di seluruh Indonesia,” ungkapnya bangga.

Ia berharap dukungan dari berbagai pihak baik pemerintah daerah, legislatif, maupun dunia usaha terus mengalir agar semakin banyak pelajar Aceh yang berani melangkah ke panggung internasional dan membawa harum nama daerah di kancah global.

Prestasi Syarifah Razalya Faradilla menjadi bukti bahwa potensi generasi muda Aceh tidak kalah dengan daerah lain. Dari gampong kecil di Matangkuli, ia kini melangkah menuju forum pendidikan global yang akan mempertemukannya dengan pelajar dari berbagai negara.

Seperti disampaikan Bunda Salma, kisah ini bukan sekadar tentang satu anak Aceh yang sukses, tetapi juga tentang harapan baru bagi dunia pendidikan Aceh bahwa dengan semangat, kerja keras, dan dukungan yang tepat, generasi muda Aceh bisa menjadi bagian dari perubahan dunia.

“Syarifah adalah cerminan masa depan Aceh. Semoga kisahnya menular ke ribuan pelajar lain di seluruh pelosok Tanah Rencong,” tutup Bunda Salma.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI