ASDP Luncurkan Jalur Khusus Logistik B3

ASDP Luncurkan Jalur Khusus Logistik B3. [Foto: dok. ASDP]

DIALEKSIS.COM | Jakarta - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) resmi meluncurkan layanan distribusi logistik Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) berbasis Business to Business (B2B). Layanan ini menjadi langkah strategis ASDP untuk memastikan pengangkutan barang berbahaya dilakukan secara aman, terkendali, dan sesuai standar keselamatan tertinggi.

Direktur Utama ASDP, Heru Widodo, mengatakan layanan ini hadir sebagai bentuk komitmen perusahaan dalam menjawab tantangan distribusi logistik B3 yang kian kompleks.

“Kami memastikan setiap tahapan pengiriman logistik B3 dilakukan sesuai protokol keselamatan untuk meminimalisasi risiko, baik terhadap lingkungan maupun masyarakat sekitar,” ujar Heru dalam pernyataan resmi yang diterima pada Jumat (19/9/2025).

Heru menjelaskan bahwa sistem pengangkutan logistik B3 dirancang dengan pengecekan berlapis, mulai dari verifikasi manifest, proses muat, hingga penyimpanan di kapal. Seluruh proses dilakukan dengan standar ketat dan pengawasan penuh.

Jalur Khusus, Terpisah dari Penumpang Umum

ASDP juga menyiapkan jalur khusus yang sepenuhnya terpisah dari penumpang dan barang umum. Menurut Heru, pemisahan ini penting untuk menjamin keamanan dan kenyamanan seluruh pengguna jasa.

“Pengoperasian jalur terpisah untuk logistik B3 merupakan bentuk komitmen kami dalam menjaga keselamatan sekaligus keberlanjutan layanan,” kata Heru.

Layanan ini telah tersedia di lintasan long distance ferry (LDF) yang dioperasikan ASDP, dilengkapi dengan skema pemesanan fleksibel, kapasitas angkut yang memadai, warehouse and cargo hub, serta sistem pemantauan dan pembayaran transparan.

ASDP juga menilai bahwa keberadaan jalur khusus B3 memiliki nilai strategis dalam mendukung kelancaran rantai pasok nasional, mengingat bahan B3 berperan penting di sektor industri, energi, hingga kesehatan.

Sudah Beroperasi di Jawa-Bali

Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, menyebut layanan logistik B3 saat ini sudah mulai dioperasikan di Pelabuhan Ketapang, Jawa Timur, yang menghubungkan Pulau Jawa dan Bali.

“Kami menggandeng dua mitra strategis, yaitu PT Wira Energi dan PT Gagas Energi Indonesia, untuk memastikan jalur khusus B3 dapat berjalan optimal,” ujar Shelvy.

Menurutnya, jalur khusus B3 tak hanya berfokus pada aspek keselamatan, tapi juga memperhatikan keberlanjutan lingkungan dan efisiensi rantai pasok.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap operasional logistik berjalan terkendali sekaligus selaras dengan standar lingkungan yang berlaku,” katanya. [red]