kip lhok
Beranda / Pemerintahan / Buka HKN ke-60, Asisten III: Kesehatan Jadi Pilar Utama Bangun Bangsa yang Kuat

Buka HKN ke-60, Asisten III: Kesehatan Jadi Pilar Utama Bangun Bangsa yang Kuat

Kamis, 21 November 2024 13:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Plh. Asisten Administrasi Umum Sekda Aceh, Abd. Qahar, S.Kom, MM, saat menyampaikan sambutan Pj. Gubernur Aceh, pada acara peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60 tahun 2024, di Aula RSUDZA, Banda Aceh, Kamis (21/11/2024). [Foto: Humas Aceh]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Aparatur Sipil Negara di jajaran Pemerintah Aceh diingatkan untuk menjaga netralitasnya pada rangkaian Pemilihan Kepala Daerah tahun 2024, yang akan segera dilaksanakan pada 27 November mendatang.

Hal tersebut disampaikan oleh Plh Asisten Administrasi Umum Sekda Aceh Abdul Qohar, saat membacakan sambutan Pj Gubernur Aceh pada peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60 tahun 2024, di Aula Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA), Kamis (21/11/2024).

“Pilkada semakin dekat, rangkaian kegiatan kampanye pun masih berlangsung. Saya kembali mengingatkan rekan-rekan ASN untuk menjaga netralitas. Insya Allah, mudah-mudahan pada Pilkada 2024 ini kita bisa kembali mengulang cerita sukses Pemilu 2014, karena pada masa tersebut, ASN kita nol pelanggaran Pilkada,” ujar Abdul Qohar.

Sementara itu, terkait peringatan HKN ke-60, Abdul Qahar mengajak insan dunia kesehatan untuk menjadikannya sebagai sebuah momentum dan sarana pengingat bahwa kesehatan adalah pilar utama dalam membangun bangsa yang kuat dan sejahtera.

“Hari ini, kita berkumpul untuk merayakan perjuangan dan pencapaian di sektor kesehatan, yang telah menjadi fondasi penting bagi kebangkitan bangsa Indonesia. Keberhasilan Indonesia untuk kembali masuk ke dalam kelompok upper middle-income country setelah masa sulit pandemi COVID-19 adalah bukti nyata bahwa bangsa kita adalah bangsa pejuang,” ujar Abdul Qohar.

Namun, Asisten III juga mengingatkan bahwa keberhasilan ini bukanlah alasan untuk berpuas diri. Sebaliknya, keberhasilan ini harus dijadikan penyemangat diri untuk terus berkomitmen dan melangkah maju serta memanfaatkan momentum bonus demografi yang saat ini dimiliki.

“Periode bonus demografi hanya terjadi sekali dalam sejarah bangsa, dan jika dikelola dengan baik, maka hal ini akan menjadi sebuah pijakan emas, menuju Indonesia sebagai negara berpendapatan tinggi pada tahun 2045, sesuai visi besar Indonesia Emas,” kata Asisten III.

“Untuk mencapai visi ini, kita memerlukan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di kisaran 6 hingga 7 persen mulai tahun 2025. Target Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2045 telah menetapkan arah yang jelas, yaitu Kemiskinan menuju 0 persen dan pengurangan ketimpangan. Peningkatan kepemimpinan Indonesia di kancah dunia.

“Selanjutnya, Daya saing sumber daya manusia yang tinggi. Penurunan emisi gas rumah kaca menuju net zero emissions. Namun, semua target ambisius ini hanya bisa tercapai jika kita memiliki manusia Indonesia yang sehat dan cerdas. Inilah tantangan sekaligus peluang bagi sektor kesehatan untuk berkontribusi langsung terhadap masa depan bangsa,” sambung Asisten III.

Abdul Qahar menambahkan, tema peringatan HKN tahun ini, yaitu ‘Gerak Bersama, Sehat Bersama,’ menjadi sebuah cerminan tentang pentingnya kolaborasi karena kesehatan adalah tanggung jawab bersama, baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Aceh, kabupaten/kota, sektor swasta, dan masyarakat harus bersinergi dalam menjalankan program-program kesehatan.

Asisten III menjelaskan, sesuai dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan yang baru saja disahkan harus dijadikan sebagai tonggak dalam menyusun Rencana Induk Kesehatan Nasional.

Oleh karena itu, Abdul Qahar berpesan kepada seluruh pemangku kepentingan di Aceh untuk menjadikan rencana induk ini sebagai acuan utama dalam perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan program kesehatan di wilayah masing-masing.

“Selain itu, Bapak Presiden telah menetapkan tiga fokus utama di bidang kesehatan yang menjadi prioritas Kabinet Merah Putih, yaitu Pemeriksaan kesehatan gratis untuk masyarakat, Penurunan kasus penyakit tuberkulosis (TB) dan Pembangunan rumah sakit berkualitas di daerah terpencil dan tertinggal,” ungkap Abdul Qohar

“Ketiga program ini harus menjadi perhatian kita bersama. Kepada seluruh insan kesehatan di Aceh, mari kita berkontribusi maksimal untuk menyukseskan prioritas ini,” imbuh Asisten III.

Untuk itu, sambung Abdul Qahar, di tengah perjalanan menuju visi besar ini, RSUDZA telah menunjukkan dedikasi luar biasa sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan di Aceh. Dengan motto ‘Memberi Lebih Dari Yang Diharapkan,’ rumah sakit ini bukan hanya menjadi tempat pelayanan kesehatan, tetapi juga pusat inspirasi dan inovasi di sektor kesehatan.

“Saya menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran RSUDZA. Komitmen Anda semua dalam memberikan pelayanan terbaik, terutama di masa-masa sulit seperti pandemi COVID-19. Saya juga mengapresiasi rangkaian kegiatan RSUDZA Awards yang diselenggarakan dalam rangka HKN ke-60. Ini merupakan langkah yang sangat baik dalam mendorong semangat kompetisi yang sehat, kreativitas, dan kolaborasi di lingkungan RSUDZA,” kata Asisten III.

Dengan komitmen yang kuat, Abdul Qohar meyakini jajaran RSUDZA akan terus menjadi pelopor dalam pelayanan kesehatan yang berkualitas di Aceh serta menjadi Rumah sakit pusat rujukan yang tidak hanya mengutamakan pelayanan terbaik, tetapi juga mengedepankan pengembangan SDM, teknologi, dan inovasi di bidang kesehatan.

Sama seperti tahun lalu, pada peringatan HKN ke-60 tahun ini, RSUDZA kembali meluncurkan buku memoar yang berjudul Menjemput Harapan. Peluncuran ini ditandai dengan penyerahan buku kepada Plh Asisten Administrasi Umum Sekda Aceh.

Tahun lalu, RSUDZA telah menerbitkan buku memoar seri pertama yang berjudul Flying Beyond the Limit. Buku memoar ini berisi tentang suka duka jajaran RSUDZA dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda