DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dunia kesehatan Aceh dikejutkan dengan mundurnya dua pejabat penting secara bersamaan. Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr. Munawar, dan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA), dr. Isra Firmansyah, resmi mengundurkan diri dari jabatannya.
Kepala Badan Kepegawaian Aceh (BKA), Abdul Qahar, membenarkan kabar itu. Menurutnya, alasan keduanya mundur bukan karena tekanan eksternal, melainkan pilihan pribadi untuk fokus pada jalur karier fungsional.
“Dokter Munawar memilih berkarier sebagai fungsional dokter ahli madya, sementara dr. Isra akan melanjutkan kariernya sebagai pejabat fungsional dokter pendidik klinis ahli madya di RSUDZA,” kata Qahar kepada wartawan, Senin malam (25/8/2025).
Qahar menegaskan, mundurnya dua pejabat ini tidak akan mengganggu pelayanan kesehatan. “Roda kerja di Dinas Kesehatan maupun RSUDZA akan tetap berjalan dengan lancar. Gubernur Aceh segera menunjuk pelaksana harian (Plh) untuk mengisi kekosongan jabatan tersebut,” ujarnya.
Namun, hingga berita ini diturunkan, Qahar belum mengungkap siapa nama pejabat yang akan didapuk sebagai Plh di dua instansi vital itu.
Upaya redaksi Dialeksis menghubungi dr. Munawar dan dr. Isra guna meminta klarifikasi langsung tak membuahkan hasil. Telepon maupun pesan singkat yang dikirim berulang kali belum mendapat jawaban.
Langkah pengunduran diri dua pejabat kesehatan ini menambah catatan dinamika birokrasi di Aceh. Publik kini menunggu siapa figur yang dipercaya pemerintah untuk menakhodai Dinas Kesehatan Aceh dan RSUDZA, dua lembaga yang memegang peran kunci dalam pelayanan kesehatan masyarakat.