Jum`at, 06 Juni 2025
Beranda / Pemerintahan / Kesalahan Data, Kemensos Coret 1,9 Juta Penerima Bansos di Triwulan II-2025

Kesalahan Data, Kemensos Coret 1,9 Juta Penerima Bansos di Triwulan II-2025

Selasa, 03 Juni 2025 08:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dan Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (2/6/2025). [Foto: Humas Kemensos]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kementerian Sosial menyatakan, telah mencoret sejumlah 1,9 juta keluarga penerima bantuan sosial (bansos) pada triwulan II 2025.

Penyebabnya, karena ditemukan ada kesalahan data setelah dilakukan verifikasi ulang terhadap penerima bansos yang masuk katagori inclusion error atau kesalahan data.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) usai rapat terbatas di Istana Presiden, Jakarta, Senin (2/6/2025).

Gus Ipul menegaskan, berdasarkan data yang disajikan Badan Pusat Statistis (BPS) 2025 dari sumber estimasi Susenas, Kemensos, Kemendikdasmen, dan nota keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN 2025), terdapat beberapa program yang ditenggarai tidak tepat sasaran, misalnya program keluarga harapan dan bantuan sembako.

“Presiden ingin apa yang diberikan ini tepat sasaran, sampai kepada mereka yang memang membutuhkan bantuan pemerintah dan memang berhak,” kata Gus Ipul.

Menurutnya, Presiden RI Prabowo Subianto memerintahkan kepada jajarannya untuk konsolidasi data dengan lintas instansi.

Gus Ipul mengatakan, berdasarkan hasil konsolidasi data itu, akhirnya dilakukan exercise khusus oleh Kemensos dalam rangka menyalurkan bansos pada triwulan II, sehingga diketahui terdapat 1,9 juta lebih kesalahan data.

“Mereka yang semestinya tidak dapat tetapi selama ini mereka mendapatkan bantuan,” kata Gus Ipul.

Dia menyatakan, terdapat juga exclusion error kesalahan data yang seharusnya dapat bantuan tetapi tidak mendapatkannya. Tetapi, data tersebut sudah diperbaiki agar bantuan tepat sasaran.

Sebelumnya, pemerintah mengucurkan paket stimulus ekonomi senilai Rp24,44 triliun guna menjaga daya beli masyarakat serta menstabilkan perekonomian selama libur sekolah yang berlangsung pada Juni hingga Juli 2025.

Hal itu disampailan Menteri Keuangan Sri Mulyani, saat mengumumkan kebijakan itu di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (2/6/2025).

Sri Mulyani menyebut lima paket stimulus tersebut antara lain, diskon transportasi, diskon tarif tol, tambahan bansos, Bantuan Subsidi Upah (BSU), dan perpanjangan diskon iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK).

Tambahan bansos akan diberikan kepada kelompok rentan dan miskin sebesar Rp200.000 untuk dua bulan kepada penerima sasaran kartu sembako, yaitu 18,3 juta penerima.

"Selain Rp200.000 per bulan untuk dua bulan yang dibayarkan Juni ini, mereka akan dapatkan 10 Kg bantuan beras gratis untuk dua bulan, akan dapat 20 Kg beras. Total anggarannya disediakan adalah sebesar Rp11,93 triliun," ujar Sri Mulyani. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI