Beranda / Pemerintahan / Menko PMK: Masa Depan Bangsa Indonesia Ditentukan Anak-anak

Menko PMK: Masa Depan Bangsa Indonesia Ditentukan Anak-anak

Jum`at, 19 Juli 2024 17:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Festival Ekspresi Anak: Anak Cerdas Berinternet Sehat, dalam rangkaian kegiatan Hari Anak Nasional ke-40 Tahun 2024, di Dunia Fantasi Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara. [Foto: dok. Kemenko PMK]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan, keutuhan suatu bangsa negara sangat ditentukan oleh 2 pihak, yaitu ibu dan anak. 

Dia menerangkan, bila perempuan di suatu negara baik dan kuat, maka kokohlah negara itu. Dan apabila perempuan itu ringkih dan lemah, maka akan roboh suatu negara itu.

Hal tersebut disampaikan Menko PMK saat mengisi sambutan pada "Festival Ekspresi Anak: Anak Cerdas Berinternet Sehat", dalam rangkaian kegiatan Hari Anak Nasional ke-40 Tahun 2024, di Dunia Fantasi Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, pada Kamis (18/7/2024).

"Marilah kita betul-betul berupaya menjaga, menghormati, dan melindungi ibu-ibu kita di dunia ini. Kemudian juga harus menjaga, merawat, dan melindungi anak-anak kita. Anak-anak kita yang akan menentukan kelangsungan bangsa Indonesia ke depan," jelasnya.

Menko Muhadjir menjelaskan, dalam upaya melindungi ibu dan anak, pemerintah telah melakukan berbagai macam intervensi sejak dini. Perempuan sejak remaja telah dipantau dan diberikan intervensi tablet tambah darah supaya tidak mengalami anemia kronis. Dia menyampaikan apabila sampai mengalami anemia maka saat menjadi ibu akan mengancam kondisi calon janin.

"Kalau sampai mengalami anemia maka bisa mengancam kondisi janin. Kalau janin tidak bagus maka taruhannya adalah masa depan Bangsa Indonesia. Melahirkan generasi yang tidak kuat, tidak cerdas, karena janin yang tidak sehat," ujarnya.

Kemudian, ketika ibu hamil sudah disiapkan program makanan tambahan dari Dana Desa dan Kemensos, serta diperiksa kesehatan janin di puskesmas menggunakan USG. Setelah melahirkan, anak balita dipantau dan dicek kesehatan secara menyeluruh untuk mendapatkan intervensi apabila mengalami stunting dan kurang gizi.

Muhadjir menyampaikan, upaya pemerintah dalam mencegah stunting pada anak-anak dilakukan dengan gerakan Pengukuran dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting di seluruh Indonesia sepanjang bulan Juni 2024 dengan alat pengukuran antropometri terstandar dan tenaga kesehatan yang terlatih. Berdasarkan data, pengukuran yang dilakukan secara serempak sudah mencapai 96 persen balita di Indonesia atau sekitar 16 juta balita.

Muhadjir menjelaskan, saat ini Pemerintahan Presiden RI Joko Widodo sangat serius dalam memenuhi kesehatan gizi ibu dan anak. Pemerintah sudah memiliki program makanan tambahan untuk ibu dan balita. Kemudian, untuk periode pemerintahan selanjutnya akan dilakukan program pemberian makanan bergizi untuk anak-anak sekolah.

"Masa depan bangsa Indonesia akan sangat ditentukan oleh anak-anak. Karena itu marilah kita bersama-sama untuk terus mendorong pemerintah, masyarakat, dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk memberikan perhatian khusus kepada anak-anak kita dan ibu-ibu kita," jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Menko PMK juga berinteraksi dengan anak-anak peserta kegiatan Festival Ekspresi Anak Nasional. Muhadjir juga mengetes mereka dalam kemampuan hafalan dasar negara Pancasila dan Pembukaan UUD 1945. Muhadjir menyampaikan bahwa anak Indonesia merupakan harapan yang akan menjadi pemimpin bangsa Indonesia.

"Anak-anak ini tunas bangsa masa depan, dan jangan lupa, cerdas itu penting, sehat penting, kuat penting, dan berakhlak mulia penting. Tapi jangan lupa bahwa kita akan menyiapkan generasi pemimpin masa depan Indonesia. Karena itu mestinya semua remaja Indonesia harus hafal mulai dari Pancasila dan pembukaan UUD 1945," jelasnya.

Sebagai informasi, kegiatan Festival Ekspresi Anak: Anak Cerdas Berinternet Sehat, merupakan rangkaian kegiatan menuju puncak acara peringatan Hari Anak Nasional ke-40 Tahun 2024 yang akan diselenggarakan di Provinsi Papua pada tanggal 23 Juli 2024 mendatang. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda