Musrena Banda Aceh, Keberpihakan Pemko Terhadap Kelompok Perempuan, Anak, Disabilitas, Rentan
Font: Ukuran: - +
Pj Wali Kota Amiruddin mengatakan musrena ini merupakan salah satu bentuk keberpihakan Pemko Banda Aceh kepada kesetaraan gender, kelompok perempuan, anak, disabilitas, dan kelompok rentan. [Foto: Prokopim BNA]
DIALEKSIS.COM | Aceh - Pj Wali Kota Banda Aceh Amiruddin membuka Musyawarah Rencana Aksi Perempuan dan Anak (Musrena) dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Banda Aceh 2025 di Aula Kantor Bappeda Banda Aceh, Senin (19/2/2024).
Kegiatan selama tiga hari tersebut, diikuti oleh unsur PKK kecamatan/gampong, Balee Inong, forum anak, dan kelompok disabilitas. Turut hadir dalam acara pembukaan musrena, Kepala Bappeda Banda Aceh Rosdi beserta jajaran dan sejumlah camat.
Dalam sambutannya, Pj Wali Kota Amiruddin mengatakan musrena ini merupakan salah satu bentuk keberpihakan Pemko Banda Aceh kepada kesetaraan gender, kelompok perempuan, anak, disabilitas, dan kelompok rentan.
“Kita harapkan melalui musrena yang kita laksanakan ini dapat menjadi wadah penyaluran aspirasi bagi kaum perempuan, anak, dan disabilitas dalam mewujudkan Kota Ramah Gender serta dalam rangka memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh elemen masyarakat," tuturnya.
Ia pun mengajak seluruh peserta musrena untuk membangun komitmen yang sama dengan memberikan masukan-masukan konstruktif sehingga dihasilkan suatu rumusan strategis tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan yang tertuang dalam RKPD Banda Aceh.
“Insya Allah, Pemko Banda Aceh akan merespon lebih lanjut setiap saran dan masukan yang akan disampaikan dalam forum ini. Harapan kita semua, musrena ini menjadi momentum kemajuan pembangunan yang dirasakan manfaatnya secara nyata oleh seluruh masyarakat, terutama kaum perempuan, anak, dan penyandang disabilitas," jelasnya.
Kepada bappeda selaku penyelenggara kegiatan, Pj wali kota meminta agar mengawal mulai dari usulan perencanaan sampai dengan tahapan penganggaran terhadap segala usulan yang disampaikan dalam musrena.
“Tentunya juga mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah,” ujarnya.
“Mudah-mudahan apa yang dihasilkan dalam Musrena Banda Aceh tahun ini nantinya betul-betul prioritas untuk meningkatkan derajat dan kesejahteraan kaum perempuan, anak, dan penyandang disabilitas, dan masyarakat Banda Aceh pada umumnya,” ujarnya lagi.
Sementara itu, Kepala Bappeda Banda Aceh Rosdi mengatakan musrena sebagai wadah komunikasi langsung bagi kaum perempuan, anak, dan kelompok disabilitas, akan digelar selama tiga hari ke depan hingga Rabu, 21 Februari 2024.
“Tujuannya untuk menghimpun aspirasi dan membahas usulan program atau kegiatan yang akan dilaksanakan pemerintah sesuai dengan kebutuhan kaum perempuan, anak, dan disabilitas sehingga terwujudkan pembangunan kota yang tepat sasaran,” pungkasnya. [*]