DIALEKSIS.COM | Meulaboh - Pemadaman listrik yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Aceh Barat berdampak serius pada terputusnya jaringan internet, menyebabkan masyarakat kesulitan mendapatkan maupun membagikan informasi penting di tengah situasi bencana. Kondisi ini membuat banyak warga tidak dapat menghubungi keluarga, kerabat, maupun melaporkan keadaan di sekitar mereka.
Bupati Aceh Barat, Tarmizi SP MM, menyampaikannya terhadap situasi tersebut. Ia menegaskan bahwa akses komunikasi merupakan kebutuhan vital, terutama saat masyarakat menghadapi banjir dan longsor yang terjadi beberapa hari terakhir.
“Di saat bencana seperti ini, jaringan internet sangat dibutuhkan untuk menghubungi keluarga dan melaporkan kondisi terkini. Kami terus berupaya agar permasalahan ini segera teratasi,” ujar Tarmizi, Minggu (30/11/2025).
Sebut Tarmizi, untuk mengatasi hambatan komunikasi, Pemkab Aceh Barat telah mengupayakan pemasangan 15 unit perangkat internet Starlink di sejumlah titik terdampak. Namun proses aktivasi masih menghadapi kendala teknis dan keterbatasan pasokan listrik.
“Hari ini sedang diupayakan 15 unit Starlink dan dilakukan setting. Namun masih terkendala arus listrik dan gangguan teknis, sehingga belum bisa optimal.Tetapi kita memastikan semua titik akan difungsikan segera,” jelas Tarmizi.
Sedangkan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominsa) Erdian Mourny menyebutkan, bermaksud memastikan bahwa 14 sekolah yang sebelumnya ditetapkan sebagai penerima layanan Starlink kini difungsikan ganda untuk kebutuhan pendidikan serta sebagai pusat komunikasi kebencanaan.
Berikut daftar sekolah penerima layanan internet Starlink:
1. SD Swasta Sikundo, Desa Sikundo, Kecamatan Pante Ceureumen
2. SD PIR Batee Puteh I, Desa Alue Kumeneng, Kecamatan Woyla Barat
3. SD Tungkop, Desa Tungkop, Kecamatan Sungai Mas
4. SD Gaseu, Desa Gaseu, Kecamatan Sungai Mas
5. SD Gleng, Desa Gleng, Kecamatan Sungai Mas
6. SD Seuradeuk, Desa Seuradeuk, Kecamatan Woyla Timur
7. SD Anoe Puteh, Desa Anoe Puteh, Kecamatan Kaway XVI
8. SD Rambong, Desa Rambong, Kecamatan Woyla Timur
9. SD Kajeung, Desa Kajeung, Kecamatan Sungai Mas
10. SD Pasi Ara, Desa Pasi Ara, Kecamatan Woyla Timur
11. SD Lancok, Desa Lancok, Kecamatan Sungai Mas
12. SD Tuut Saya, Desa Tuut Saya, Kecamatan Sungai Mas
13. SD Blang Teungoh, Desa Blang Teungoh, Kecamatan Panton Reu
114.SD Kubu Capang, desa Kubu Capang Kecamatan Woyla Timur
15. SMP 3 Woyla Timur, Desa Alue Meuganda, Kecamatan Woyla Timur
Erdian memastikan seluruh titik tersebut sudah aktif mulai hari ini, dan siap beroperasi penuh begitu pasokan listrik kembali tersedia, kecuali SD Anoe Puteh di Kecamatan Kaway XVI, karena perangkatnya untuk sementara digunakan untuk Posko Komando Kebencanaan.
“Jika arus listrik tersambung, insya Allah semua titik bisa berfungsi optimal. Ini langkah cepat pemerintah untuk memastikan masyarakat tetap bisa berkomunikasi dan mendapatkan informasi,” tutupnya.
Dengan langkah ini, Pemerintah Aceh Barat berharap arus informasi dapat kembali lancar, sehingga upaya penanganan bencana dan evakuasi dapat berlangsung lebih efektif dan terkoordinasi. [*]