Jum`at, 19 Desember 2025
Beranda / Pemerintahan / Pemerintah Aceh Pastikan Bantuan Tanggap Darurat Berjalan Maksimal

Pemerintah Aceh Pastikan Bantuan Tanggap Darurat Berjalan Maksimal

Jum`at, 19 Desember 2025 13:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Juru Bicara Posko Tanggap Bencana Pemerintah Aceh, Murthalamuddin. Foto: for Dialeksis 


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Juru Bicara Posko Tanggap Bencana Pemerintah Aceh, Murthalamuddin, memberikan klarifikasi tegas terkait penyaluran bantuan dan penggunaan anggaran dalam penanggulangan bencana di Aceh. 

Ia membantah tudingan adanya keterlambatan eksekusi maupun sikap tidak tanggap dari Pemerintah Aceh dalam menghadapi situasi darurat.

Murthalamuddin menegaskan bahwa sejak hari pertama bencana terjadi, Pemerintah Aceh telah bergerak menyalurkan bantuan tanggap darurat. Sumber bantuan tersebut diambil dari stok pemerintah yang berada di Dinas Sosial (Dinsos), Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), serta stok beras di gudang-gudang Bulog.

“Bukan berarti kita lambat atau tidak tanggap. Untuk urusan bencana, kita selalu memiliki persediaan berjaga-jaga (buffer stock), terutama untuk pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat,” ujar Murthalamuddin dalam keterangannya, Jumat (19/12/2025).

Selain bantuan pangan, pemerintah juga telah memobilisasi peralatan teknis dan tenaga dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh untuk membuka akses daerah yang terisolasi.Dalam upaya menjamin kelancaran distribusi bantuan ke seluruh wilayah terdampak, Pemerintah Aceh telah mengoptimalkan berbagai moda transportasi, baik darat maupun laut. Di sektor laut, armada Kapal Aceh Hebat dikerahkan secara khusus untuk mengangkut bantuan logistik ke wilayah kepulauan guna memastikan kebutuhan masyarakat di sana tetap terpenuhi.

Sementara itu, untuk jalur darat, pemerintah terus memobilisasi armada pengangkut guna menyuplai logistik langsung ke titik-titik pengungsian. Tak hanya soal pangan, alat-alat berat seperti ekskavator juga telah ditempatkan di lokasi-lokasi strategis yang rawan longsor dan banjir untuk mempercepat penanganan akses jalan yang terputus."

Dalam pelaksanaannya, Pemerintah Aceh bekerja sama erat dengan unsur TNI, Polri, dan BNPB. Terkait penggunaan Biaya Tak Terduga (BTT), Murthalamuddin menjelaskan bahwa ada proses administrasi yang harus dilalui setelah penetapan status darurat bencana.

“Kami melakukan penyisiran anggaran dari Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) untuk ditarik kembali ke BTT. Proses menyisir anggaran mana yang bisa dialihkan ini memang membutuhkan ketelitian waktu, namun secara ketersediaan dana tidak ada masalah,” ujar Murthalamuddin.

Ia meminta semua pihak untuk tidak memutarbalikkan fakta terkait distribusi bantuan. Murthalamuddin memastikan bahwa seluruh sumber daya manusia dan anggaran dikerahkan secara maksimal demi keselamatan warga.

“Semua pihak sedang berpikir dan bekerja maksimal sesuai sumber daya yang kita miliki. Jadi, jangan ada narasi bantuan itu telat, karena stok darurat sudah keluar sejak awal,” pungkasnya.[]

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
pema