Selasa, 23 Desember 2025
Beranda / Pemerintahan / Pemerintah Dorong Investasi Peternakan Ayam dan Susu di Aceh

Pemerintah Dorong Investasi Peternakan Ayam dan Susu di Aceh

Senin, 22 Desember 2025 23:50 WIB

Font: Ukuran: - +


Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Gubernur Aceh Muzakir Manaf memberikan keterangan kepada awak media usai pertemuan di kediaman Menteri Pertanian, Jakarta, Senin (22/12/2025). Foto: Kolase Dialeksis


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Pemerintah pusat menyatakan dukungan penuh terhadap rencana investasi peternakan pakan ayam dan susu di Aceh sebagai langkah strategis mempercepat pemulihan ekonomi daerah pascabencana banjir.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan investasi tersebut mencakup pengembangan peternakan terintegrasi dari hulu hingga hilir, termasuk pembangunan pabrik susu dan sistem produksi terpadu. Skema ini diharapkan memperkuat ketersediaan protein hewani sekaligus membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat Aceh.

“Iya, tadi dibahas investasi pakan ayam dan susu di Aceh. Kita support investasi peternakan dari hulu, termasuk pabrik susu. Dua-duanya kita dukung,” kata Amran usai menerima kunjungan Gubernur Aceh Muzakir Manaf di Jakarta, Senin (22/12).

Amran menegaskan seluruh lokasi investasi akan berada di Aceh. Pemerintah pusat memberikan dukungan berupa rekomendasi kebijakan, fasilitasi perizinan, serta penguatan ekosistem usaha agar investor swasta dapat beroperasi optimal.

Pengembangan peternakan dirancang secara terpadu, mulai dari penyediaan pakan, pembibitan, hingga pengolahan hasil. Dengan model tersebut, Aceh diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pangan dan protein secara mandiri tanpa ketergantungan berlebihan pada pasokan luar daerah.

“Wilayahnya di Aceh, dua-duanya di Aceh. Ini untuk pemulihan ekonomi pascabencana banjir di Aceh,” ujar Amran.

Ia menambahkan, investasi di Aceh sepenuhnya berasal dari swasta dan bukan bagian dari proyek Danantara. Pemerintah hanya berperan sebagai fasilitator dan penguat kebijakan.

“Bukan dari Danantara, tapi dari swasta,” tegasnya.

Selain Aceh, konsep investasi peternakan terintegrasi ini juga direncanakan diperluas ke kawasan timur Indonesia seperti Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku guna mendorong pemerataan pembangunan pangan nasional.

Amran menyebut investasi peternakan menjadi instrumen penting dalam pemulihan pascabencana karena mampu menggerakkan sektor riil, meningkatkan pendapatan petani dan peternak, serta menjaga stabilitas pasokan pangan.

“Kita rencana semua daerah mandiri pangan dan protein. Itu mimpi kita,” kata Amran.

Meski demikian, pemerintah belum merinci nilai investasi maupun identitas investor yang akan masuk ke Aceh. Namun, Amran memastikan rencana tersebut tetap berjalan dan dilaksanakan oleh pihak swasta.

Sementara itu, pemerintah menargetkan pengembangan investasi peternakan di 13 titik secara bertahap mulai Januari 2026, dengan dukungan pembiayaan Danantara sebesar Rp20 triliun. Namun, dengan masuknya investor swasta di Aceh, kuota pengembangan melalui Danantara akan dialihkan ke wilayah lain.

“Iya, kita alihkan ke tempat lain,” ujar Amran.

Dalam pertemuan tersebut, Amran juga menegaskan komitmen Kementerian Pertanian dalam mendukung pemulihan sektor pertanian Aceh secara menyeluruh, termasuk perbaikan sawah rusak, pengembangan kopi, dan program cetak sawah.

Ia menyebut permintaan beras 10 ribu ton dari Pemerintah Aceh telah terealisasi, serta bantuan senilai Rp75 miliar untuk tiga provinsi terdampak bencana”dua pertiganya dialokasikan untuk Aceh”telah disalurkan dan dirasakan masyarakat.

“Mulai Januari kami akan turun langsung ke lapangan. Sawah yang rusak hingga komoditas kopi akan kita perbaiki,” ujarnya.

Gubernur Aceh Muzakir Manaf menyampaikan apresiasi atas perhatian dan bantuan pemerintah pusat, khususnya Kementerian Pertanian.

“Terima kasih kepada Pak Menteri. Bantuan sandang pangan dan sembako sangat membantu masyarakat Aceh. Mudah-mudahan Aceh semakin baik,” kata Mualem.

Meski demikian, Mualem menyebut masih dibutuhkan bantuan lanjutan seperti obat-obatan, selimut, dan perlengkapan sekolah. Menanggapi hal tersebut, Amran memastikan pemerintah pusat akan terus menyiapkan stok bantuan sesuai kebutuhan daerah.

“Stok kita siapkan hingga tiga kali lipat dari kebutuhan. Ini perintah Bapak Presiden,” tegasnya.

Pertemuan juga membahas dukungan sarana produksi pertanian, termasuk alat dan mesin pertanian, yang direncanakan mulai dikirim pada Januari 2026.

“Kita siap mendukung penuh pemulihan dan penguatan pertanian Aceh,” tutup Amran.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI