Selasa, 16 Desember 2025
Beranda / Pemerintahan / Perintah Gubernur, Dinas PERKIM Aceh Salurkan Air Bersih dan Sanitasi ke Wilayah Bencana

Perintah Gubernur, Dinas PERKIM Aceh Salurkan Air Bersih dan Sanitasi ke Wilayah Bencana

Senin, 15 Desember 2025 04:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Dinas Perkim Aceh melalui Satgas PERKIM Aceh telah mendistribusikan 426.500 liter air bersih ke delapan kabupaten/kota, terdampak meliputi Aceh Utara, Aceh Tamiang, Aceh Timur, Lhokseumawe, Bireuen, Pidie Jaya, Gayo Lues, dan Aceh Tenggara. Foto: Kolase Dialeksis


DIALEKSIS.COM | Aceh - Dinas Perumahan dan Permukiman (PERKIM) Aceh menyalurkan bantuan air bersih, sanitasi darurat, dan logistik ke sejumlah daerah terdampak bencana hidrometeorologi. Penyaluran dilakukan atas perintah langsung Gubernur Aceh.

Hingga Jumat, 13 Desember 2025, Satgas PERKIM Aceh telah mendistribusikan 426.500 liter air bersih ke delapan kabupaten/kota. Daerah penerima meliputi Aceh Utara, Aceh Tamiang, Aceh Timur, Lhokseumawe, Bireuen, Pidie Jaya, Gayo Lues, dan Aceh Tenggara.

Distribusi terbesar dilakukan di Aceh Utara dan Aceh Tamiang dengan total lebih dari 400 ribu liter air bersih. Bantuan tersebut ditujukan untuk memenuhi kebutuhan belasan ribu warga yang terdampak banjir dan longsor.

Air bersih juga disalurkan ke sejumlah lokasi pengungsian terpencil, antara lain di Seru, Blang Jerango, Rikit Gaib, dan Rerebe. Untuk mendukung distribusi, PERKIM Aceh mengerahkan 22 unit truk tangki ke sembilan kabupaten/kota.

Sebagian armada difokuskan ke Aceh Utara dan Aceh Tamiang. Dukungan tambahan datang dari BPBPK Aceh dan Pemerintah Provinsi Riau untuk wilayah Gayo Lues.

Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, menilai penanganan kebutuhan air bersih telah dilakukan secara maksimal. “Sudah lumayan maksimal,” kata Muzakir Manaf, Jumat.

Selain air bersih, PERKIM Aceh menyediakan fasilitas sanitasi darurat. Di Aceh Tamiang, enam unit toilet portabel dan sepuluh unit toilet knock down melayani sekitar 1.600 orang per hari. Di Gayo Lues, sepuluh unit toilet portabel dan lima unit bio septik tank disiagakan untuk sekitar 1.500 pengungsi.

Di Aceh Tenggara, enam unit toilet knock down melayani sekitar 500 orang. Sementara di Bireuen, tiga unit toilet knock down digunakan oleh sekitar 300 orang setiap hari.

PERKIM Aceh juga memobilisasi angkutan logistik ke lima kabupaten. Pada 30 November 2025, tenda dan bahan pangan dikirim ke Aceh Barat. Pada 3 Desember, sembako dan pakaian disalurkan ke Beutong, Nagan Raya, bekerja sama dengan Aliansi Mahasiswa Aceh.

Distribusi berlanjut pada 7 dan 8 Desember berupa MCK portabel dan sembako ke Gayo Lues dan Aceh Tenggara bersama BPBPK Aceh. Pada 9 Desember, sembako dan pakaian dikirim ke Pidie Jaya bekerja sama dengan PUSDA KE.

Kepala Dinas PERKIM Aceh, T. Aznal Zahri, mengatakan seluruh bantuan disalurkan berdasarkan arahan Gubernur Aceh. Menurut dia, pemenuhan kebutuhan dasar menjadi prioritas dalam penanganan bencana.

“Air bersih, sanitasi, dan logistik adalah kebutuhan mendesak masyarakat terdampak. Kami memastikan bantuan menjangkau hingga desa dan posko pengungsian terpencil,” kata Aznal Zahri. 

Ia menambahkan, PERKIM Aceh akan terus melakukan pemantauan dan penyesuaian distribusi sesuai kondisi lapangan. “Selama masyarakat masih membutuhkan, kami akan tetap bergerak,” tutupnya menambahkan.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI