Rabu, 02 April 2025
Beranda / Pemerintahan / Polemik CSR PT Mifa, Bupati Tarmizi Ajak Semua Pihak Cooling Down

Polemik CSR PT Mifa, Bupati Tarmizi Ajak Semua Pihak Cooling Down

Jum`at, 28 Maret 2025 11:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Bupati Aceh Barat, Tarmizi, mengajak semua pihak untuk cooling down di akhir Ramadhan terkait persoalan CSR PT Mifa dan akan membahasnya kembali setelah Idulfitri. [Foto: Prokopim Abar]


DIALEKSIS.COM | Meulaboh - Bupati Aceh Barat, Tarmizi, mengajak semua pihak untuk cooling down di akhir Ramadhan terkait persoalan CSR PT Mifa dan akan membahasnya kembali setelah Idulfitri.

“Kami ingin menyelesaikan masalah ini secara bijak dan sesuai aturan. Kita tidak anti investasi, justru kita ingin menciptakan iklim investasi yang kondusif. Namun, jangan sampai ada pihak yang merasa bisa bertindak semaunya tanpa menghormati pemerintah daerah,” tegas Tarmizi dalam keterangan resminya yang dilansir pada Jumat (28/3/2025).

Bupati Tarmizi menegaskan pentingnya pengawasan terhadap dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TJSLP) atau CSR yang berasal dari berbagai perusahaan di wilayahnya. Dana yang besarannya mencapai 1 persen dari total produksi yang dijual dalam satu tahun ini, menurutnya, harus benar-benar digunakan untuk kepentingan masyarakat.

“Kita bukan ingin mengaudit dengan niat mencari kesalahan, tetapi hanya ingin memastikan bahwa dana ini benar-benar tepat sasaran. Harapannya, dana CSR bisa membantu membuka lapangan kerja, mengurangi pengangguran, serta menjawab berbagai persoalan sosial di Aceh Barat,” ujar Bupati Tarmizi.

Menurut Tarmizi, Total dana CSR di Aceh Barat tahun 2024 mencapai Rp55 miliar dari 11 perusahaan. Dari jumlah itu, PT Mifa bersumber paling besar dengan Rp52,5 miliar. Namun, realisasi penggunaan dana CSR perusahaan ini baru sekitar Rp27 miliar atau hanya 47,3 persen dari total yang seharusnya dikeluarkan.

Tarmizi juga menyampaikan bahwa ia telah berdiskusi dengan Anggota DPR RI yang juga Komisaris PT Mifa, Irsan Sosiawan, untuk mencari solusi terbaik terkait polemik ini. Menurutnya, permasalahan ini bukan hanya terkait dengan dana CSR, tetapi juga ada kepentingan-kepentingan lain yang ikut bermain.

“Ada oknum di perusahaan yang justru diuntungkan dengan adanya kisruh ini. Ada juga vendor yang ingin mempertahankan proyeknya, bahkan ada pihak luar yang mencoba masuk untuk mendapatkan pekerjaan,” ungkapnya.

Polemik dana CSR di Aceh Barat ini masih menjadi perbincangan hangat. Pemerintah daerah berkomitmen untuk memastikan dana tersebut benar-benar digunakan demi kepentingan masyarakat. Semua pihak kini menanti langkah selanjutnya setelah perayaan Idul Fitri nanti. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI