Selasa, 04 Maret 2025
Beranda / Pemerintahan / Setelah Lebaran, Wali Nanggroe dan Disdik Aceh ke Singapura untuk Kerjasama Pendidikan

Setelah Lebaran, Wali Nanggroe dan Disdik Aceh ke Singapura untuk Kerjasama Pendidikan

Minggu, 02 Maret 2025 08:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Dalam pertemuan eksklusif, Wali Nanggroe Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al Haythar, menyambut hangat pertemuan bersama Konjend Singapura, Edmund Chia. Foto: Humas LWN


DIALEKSIS.COM | Aceh - Setelah Lebaran, Wali Nanggroe Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al Haythar, bersama Dinas Pendidikan Aceh akan terbang ke Singapura sebagai langkah nyata implementasi kerja sama di bidang pendidikan.

Kunjungan tersebut diharapkan membuka peluang pertukaran pelajar, peningkatan mutu pendidikan, serta pengembangan sektor ekonomi di Aceh.

Rencana ini disampaikan oleh Kabag Kerjasama dan Humas Wali Nanggroe, Zulfikar Idris, Sabtu (1/3/2025) malam di Banda Aceh.

Zulfikar menjelaskan bahwa dalam beberapa hari terakhir, Wali Nanggroe beserta rombongan telah melakukan kunjungan kerja ke Kota Medan, Sumatera Utara. Salah satu agenda kunjungan adalah ke Konsulat Jenderal Singapura (Konjend) di Medan.

Dalam pertemuan dengan Konjend Singapura, Edmund Chia, Wali Nanggroe menyampaikan berbagai perkembangan pembangunan serta kendala yang dihadapi di Aceh. Penyampaian tersebut mendapat respons positif dari Edmund.

"Ya, setelah Lebaran nanti kita akan ke Singapura bersama Dinas Pendidikan Aceh. Setelah sekian lama saya tidak ke Singapura, dan dua tahun lalu saya kembali ke sana, saya melihat banyak perbedaan. Kini, sudah banyak pekerja asing yang datang ke Singapura. Saya berharap Aceh dan Singapura dapat saling bekerja sama," ujar beliau.

"Kita akan menyiapkan generasi muda yang mampu menjadi duta Aceh di mata internasional. Bank di Aceh harus dapat berkembang seperti bank-bank di Singapura, dan pabrik beras harus mampu meningkatkan produksi di Aceh," tambahnya.

Kunjungan tersebut nantinya diharapkan tidak hanya sebagai agenda bilateral di bidang pendidikan, tetapi juga sebagai langkah awal implementasi kerja sama di bidang investasi dan inovasi.

"Tahun ini akan ada pemilu di Singapura untuk memilih perdana menteri," kata Edmund.

"Kita memiliki dua sekolah di Singapura, yakni sebuah politeknik dan sekolah perfilman yang telah bersedia untuk bekerja sama. Mungkin nanti akan ada program pertukaran pelajar. Selain itu, beberapa kerja sama juga akan dilakukan untuk pengembangan motor listrik dan green energy. Kita juga akan mengajak investor Singapura untuk berinvestasi di Aceh," tambahnya.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
bank Aceh
dpra
bank Aceh pelantikan