Tingkatkan Produktivitas Sawit Rakyat, Pemerintah Aceh Ingatkan Galang Kemitraan
Font: Ukuran: - +
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Aceh, Ir. Mawardi, saat menyampaikan sambutan sekaligus membuka Workshop Penguatan Kemitraan dan Kelembagaan Perkebunan Sawit Rakyat Provinsi Aceh yang diselenggarakan oleh DPP APKASINDO di di Hotel Grand Arabia, Banda Aceh, Selasa (7/5/2024). [Foto: Humas Aceh]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pemerintah Aceh mengingatkan perlunya peningkatan kemitraan demi meningkatkan Produksi dan kualitas sawit rakyat melalui penerapan praktik pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Hal itu disampaikan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Aceh, Mawardi saat membacakan sambutan Penjabat Gubernur Aceh pada pembukaan Workshop Penguatan Kemitraan dan Kelembagaan Perkebunan Sawit Rakyat Provinsi Aceh (APKASINDO) yang diselenggarakan oleh DPP APKASINDO di Banda Aceh.
"Perkebunan sawit merupakan salah satu sektor yang sangat penting bagi perekonomian Aceh dan Indonesia secara keseluruhan," ucap Mawardi, Selasa (7/5/2024).
Khusus di Aceh, perkebunan sawit rakyat disebut memiliki peranan yang strategis dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan, meningkatkan pendapatan daerah, serta memberikan kontribusi signifikan terhadap pembangunan ekonomi dan sosial Aceh.
“Salah satu hal yang dapat menunjang perkembangan kelapa sawit adalah dengan menggalang kemitraan dengan berbagai pihak terkait,” kata Mawardi.
Melalui kemitraan, petani diharapkan dapat meningkatkan akses mereka terhadap modal, teknologi dan pasar, sehingga mampu meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil sawit.
Selain itu, kemitraan juga memungkinkan adopsi praktik pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, serta memperkuat posisi tawar petani dalam bernegosiasi dengan pihak-pihak lainnya.
Sejalan dengan hal tersebut, kata Mawardi, Pemerintah Aceh mendukung upaya yang telah dilakukan oleh Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Aceh dalam memperkuat kemitraan dan kelembagaan perkebunan sawit rakyat.
“Kemitraan ekonomi antara petani sawit dan pihak-pihak terkait, seperti industri pengolahan dan perdagangan, merupakan landasan utama dalam menciptakan ekosistem yang sehat bagi pengembangan perkebunan sawit yang berkelanjutan,” kata Mawardi.
Terkait workshop tersebut, Mawardi menyampaikan beberapa hal yang penting bagi keberlangsungan perkebunan sawit rakyat di Aceh.
"Pertama, pentingnya kolaborasi antara pemerintah, industri dan masyarakat petani dalam mengembangkan perkebunan sawit yang berkelanjutan secara ekonomi, sosial dan lingkungan. Kedua, perlunya peningkatan kualitas dan produktivitas perkebunan sawit rakyat melalui penerapan praktik pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan," tuturnya.
Ketiga, lanjut Mawardi, pentingnya pemberdayaan masyarakat petani sawit melalui pembentukan kelompok tani dan koperasi sebagai wadah untuk bermitra dan bersama-sama mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi.
"Keempat, perlunya dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, industri, dan lembaga keuangan, dalam penyediaan akses modal, teknologi dan pelatihan bagi petani sawit rakyat," pungkas Mawardi. [ha]