Dari Edukasi Hingga Materi
Font: Ukuran: - +
Dyah Erti Idawati memberikan motivasi pada ratusan peserta lomba melukis di Taman Sari, Minggu 12 Agustus 2018. Lomba ini dalam rangka memeriahkan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA VII) yang dibalut dalam event SUWA. Foto Istimewa
Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-7 yang digelar sejak 5-15 Agustus 2018, telah usai. Kabupaten Aceh Selatan keluar sebagai juara umum, disusul oleh Aceh Besar di posisi kedua, dan Kota Banda Aceh di posisi ketiga.
Selama sepuluh hari, event terbesar di Provinsi Aceh ini tidak hanya menyuguhkan penampilan kebudayaan yang difokuskan di Komplek Anjungan Taman Safiatuddin, Banda Aceh, saja. Melainkan juga menggelar sejumlah pameran stan di Lapangan Blang Padang, Museum Aceh, Museum Tsunami, dan sejumlah titik di ibu kota Provinsi Aceh yang telah ditentukan.
Selain itu, panitia juga menyajikan edukasi berupa seminar tentang Kebudayaan dan Kemaritiman yang dilaksanakan di Anjongan Mon Mata serta Sultan Sellim II pada 13-14 Agustus 2018.
Bagi sebagian masyarakat, kegiatan yang diselenggarakan dalam event empat tahunan tersebut dinilai sangat bermanfaat. Seperti yang diakui oleh Rahmatillah, seorang mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah yang mengikuti seminar dan telah berkunjung ke stan Aceh Story Expo, di Museum Aceh.
Ia menilai, mengaku pagelaran yang disajikan melalui sejumlah seminar dan pameran dari beberapa stan dapat menambah edukasi wawasan tentang budaya.
"Seminar internasional kebudayaan dan kemaritiman yang diadakan kemari begitu bermanfaat. Kita dapat menggali berbagai informasi dari seluruh Aceh tentang kebudayaa dari suatu kabupaten kota, juga bahkan dari luar aceh sekalipun," kata Rahmatillah, Rabu (15/8).
"Banyak sekali yang tidak tampak oleh mata kita tentang Aceh, namun dengan adanya pameran stan tersebut menjadikan kita lebih mampu mencermati apa yang sebenarnya ada di Aceh ini," tambah Rahmatillah.
Selain Rahmatillah, ada cerita lain lagi tentang PKA-7 dari Fira Humaira, seorang mahasiswa asal Riau yang kuliah di Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah.
Ia baru pertama kali melihat event budaya seperti ini. Sebagai pendatang di Aceh, ia merasa takjub melihat keragaman budaya yang dimiliki provinsi berjulukan Serambi Mekkah tersebut.
"Baru pertama kali ikut menyaksikan Pekan Kebudayaan Aceh yang ke 7 ini dan merasa takjub," kata Fira.
"Fira tertarik melihat keanekaragaman budaya yang ada di Aceh, karena di situ diperlihatkan bentuk rumah adat yang ada (daerah) di seluruh Provinsi Aceh. Keren, ketika masuk kedalam rumah adatnya," sambung Fira.
Selama mengunjungi Komplek Anjungan Taman Safiatuddin, ada dua anjungan yang menarik hatinya, yakni Anjungan Aceh Selatan dan Gayo Lues.
"Suka sama bentuk dan isi rumah adatnya. Agam Inongnya (duta) juga ramah. Tapi rumah adat yang lainnya juga bagus-bagus kok," ujarnya. (h)