19 November, Debat Ketiga Cagub Aceh Bahas Pembangunan Daerah dan Nilai Kebangsaan
Font: Ukuran: - +
Reporter : Naufal Habibi
Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi, dan Hubungan Masyarakat KIP Aceh, Hendra Darmawan. [Foto: Dokumen untuk dialeksis.com]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh sedang mempersiapkan debat ketiga bagi para pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Aceh untuk Pilkada 2024.
Debat yang dijadwalkan berlangsung pada tanggal 19 November 2024 ini bertujuan mengupas upaya memperkuat koordinasi pembangunan antara pemerintah daerah dan nasional, serta memperkokoh nilai-nilai kebangsaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi, dan Hubungan Masyarakat KIP Aceh, Hendra Darmawan menyampaikan bahwa tema debat ketiga ini diharapkan mampu menggali pandangan dan solusi para kandidat dalam menjawab tantangan pembangunan di Aceh yang selaras dengan kebijakan nasional.
“Kami berharap tema debat ketiga ini dapat menjadi wadah bagi para kandidat untuk menunjukkan komitmen dan kapasitas mereka dalam mewujudkan Aceh yang lebih maju, sejalan dengan visi pembangunan nasional. Selain itu, debat ini juga akan menjadi ajang bagi masyarakat Aceh untuk menilai visi kebangsaan dan pemahaman para calon terhadap NKRI," ungkap Hendra kepada Dialeksis.com, Rabu (6/11/2024).
Tema debat kali ini akan fokus pada sinergi pembangunan antara pemerintah daerah kabupaten/kota, provinsi, dan pemerintah pusat.
Hal ini sangat relevan mengingat Aceh memiliki status otonomi khusus, yang terkadang memerlukan pendekatan koordinatif agar program-program daerah tetap sejalan dengan kebijakan nasional.
Menurut Hendra, harmonisasi ini penting agar pembangunan di Aceh tidak hanya menguntungkan daerah tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi pembangunan Indonesia secara keseluruhan.
"Sebagai daerah dengan otonomi khusus, Aceh tentu memiliki karakteristik tersendiri. Namun, penting juga untuk memastikan bahwa pembangunan yang direncanakan dan dilaksanakan di Aceh tetap sejalan dengan arah kebijakan pembangunan nasional. Inilah tantangan yang harus bisa dijawab oleh para kandidat dalam debat nanti," kata Hendra.
Hendra juga menjelaskan bahwa pihak KIP Aceh akan segera melakukan rapat koordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk pihak penyiaran, untuk menentukan lokasi debat ketiga ini.
Rapat tersebut akan menjadi penentu terkait teknis dan lokasi pelaksanaan, sehingga persiapan dapat dilakukan dengan matang.
Debat ini rencananya akan disiarkan langsung oleh iNews TV dan juga dapat diakses melalui live streaming di kanal YouTube resmi KIP Aceh, agar seluruh masyarakat Aceh bisa menyaksikan tanpa kendala geografis.
"Kami berupaya agar debat ini dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Dengan adanya siaran langsung, baik melalui televisi maupun media daring, kami berharap semakin banyak masyarakat yang mengikuti debat ini sehingga partisipasi pemilih dalam Pilkada 2024 dapat meningkat," tutur Hendra.
Dalam kesempatan ini, Hendra juga menyampaikan harapannya agar debat ketiga ini menjadi momentum penting bagi masyarakat Aceh untuk mengenal lebih dalam visi, misi, dan program-program yang diusung oleh setiap pasangan calon.
Ia menegaskan bahwa debat publik merupakan salah satu sarana efektif untuk menyosialisasikan profil kandidat secara objektif, sehingga masyarakat dapat menentukan pilihan dengan bijaksana.
“Harapan kami, masyarakat tidak hanya sekadar menonton, tetapi juga memahami setiap gagasan yang disampaikan oleh para kandidat. Ini sangat penting, karena masyarakatlah yang nanti akan merasakan dampak dari kebijakan dan program yang dijalankan oleh pemimpin terpilih," pungkasnya. [nh]