Dek Fadh Pilih Dukung Salman Alfarisi, Ada Apa dengan Safaruddin?
Font: Ukuran: - +
Reporter : Arn
Juru Bicara Mualem-Dek Fadh, Affan Ramli. Foto: Dialeksis.com
DIALEKSIS.COM | Abdya - Juru Bicara Mualem-Dek Fadh, Affan Ramli, angkat bicara terkait kunjungan Fadhlullah SE atau yang akrab disapa Dek Fadh, ke kediaman Salman Alfarisi, calon Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) nomor urut 1. Langkah ini mengundang tanda tanya publik, mengapa Dek Fadh, yang juga Ketua Gerindra Aceh sekaligus calon Wakil Gubernur Aceh, tidak menyambangi Safaruddin, Ketua Gerindra Abdya sekaligus calon Bupati Abdya nomor urut 3.
“Keputusan Dek Fadh tidak diambil tanpa hitungan. Beliau politisi berpengalaman dua periode di DPR RI, tentu setiap langkahnya strategis,” ujar Affan Ramli dalam keterangan tertulis, Minggu (17/11).
Menurut Affan, pilihan Dek Fadh tersebut dapat dianalisis secara terbalik, mulai dari apa yang dilakukan Safaruddin yang justru membuat hubungan keduanya renggang. Berikut empat poin utama yang diungkap Affan Ramli:
Pengkhianatan di Pileg 2024
Safaruddin disebut mengkhianati Dek Fadh dalam Pileg 2024. Meskipun memperoleh 22 ribu suara sebagai calon legislatif (Caleg) DPRA di Abdya, suara Safar tidak berbanding lurus dengan suara Dek Fadh sebagai Caleg DPR RI di wilayah yang sama, yang hanya meraih 2 ribu suara.
“Ini menandakan Safar tidak mendukung Dek Fadh, bahkan tidak mendukung Prabowo sebagai capres di Abdya,” ungkap Affan.
Dukungan untuk Caleg PAN
Safaruddin diduga mengarahkan suara untuk Nazaruddin alias Dek Gam, Caleg DPR RI dari Partai Amanat Nasional (PAN), yang akhirnya meraih 12 ribu suara di Abdya. Langkah ini dinilai sebagai “catatan hitam” yang sulit dilupakan oleh Dek Fadh.
Upaya Melengserkan Dek Fadh
Setelah terpilih di Pileg 2024, Safaruddin disebut melobi Sekjen DPP Gerindra untuk menggantikan posisi Dek Fadh sebagai Ketua Gerindra Aceh.
“Usaha ini dilakukan berulang kali, namun selalu gagal,” tegas Affan.
Intrik di Pilkada 2024
Dalam proses pemilihan calon Wakil Gubernur Aceh mendampingi Mualem, Safaruddin diklaim berupaya menyingkirkan Dek Fadh. Namun, usahanya kembali gagal dan Dek Fadh akhirnya terpilih sebagai cawagub.
Langkah Dek Fadh yang mendukung Salman Alfarisi dan berkampanye di panggung Jufri Hasanuddin, lawan politik Safaruddin, dianggap wajar dalam konteks ini.
“Siapa yang menabur angin, akan menuai badai,” pungkas Affan.
Kunjungan Dek Fadh ke Abdya pada 13 November lalu pun menjadi pesan politik yang jelas. Dengan mendukung Salman, Dek Fadh menunjukkan bahwa hubungan politik dibangun di atas kepercayaan dan strategi, bukan intrik.