Ilustrasi sosok calon kepala daerah di Pilkada 2024. Foto: SINDOnews

DIALEKSIS.COM | Aceh - Setelah Pemilu 2024 berakhir, fase berikutnya adalah Pilkada di seluruh provinsi Indonesia hingga ke tingkat kabupaten/kota. Salah satunya adalah Kabupaten Aceh Tenggara, yang merupakan bagian dari Provinsi Aceh. Kabupaten ini memiliki keunikan dan daya tarik tersendiri jika melihat dinamika politik lokalnya.

Berdasarkan pelacakan informasi oleh tim Dialeksis, kabupaten ini sangat dipengaruhi oleh heterogenitas kehidupan sosial masyarakatnya, bahkan jejak pengaruh dinastik politik dapat dilihat dari sejarah politiknya, hal yang paling mencolok dari informasi adalah bahwa pengaruh etnik tertentu membuat politik lokal di Kabupaten Aceh Tenggara semakin dinamis.

Bagaimana situasi politik calon pemimpin dalam Pilkada 2024 di Aceh Tenggara? Di sinilah penelusuran Dialeksis menemukan kajian dari Jaringan Survei Inisiatif (JSI) menggunakan data kualitatif melalui observasi, diskusi dengan beberapa tokoh kunci, dan pemantauan media. Kajian ini dilaksanakan selama 1 bulan pada bulan Januari 2024.

Hasilnya, ditemukan beberapa sosok yang sangat berpengaruh di masyarakat Aceh Tenggara, seperti Muhammad Salim Fakhry, Ali Basrah, Raidin Pinim, Sunawardi, dan Azanuddin Kurnia. Kesemua sosok tersebut berhasil meraih simpati, dikenal, serta mendapat popularitas karena eksistensi mereka di berbagai jalur, mulai dari karier politik, birokrat, hingga pengusaha.

Lebih lanjut, temuan kualitatif dari JSI menunjukkan dominasi pengaruh Muhammad Salim Fakhry dan intensitas kepeduliannya terhadap masyarakat Aceh Tenggara, yang juga berlaku untuk Ali Basrah. Selain itu, respon masyarakat menyoroti perlunya perbaikan tata kelola pemerintahan, sehingga mereka menginginkan wakilnya berasal dari kalangan birokrat.

Demikianlah gambaran dinamika politik lokal Kabupaten Aceh Tenggara menjelang Pilkada 2024 dalam dua bulan ke depan, menuju pemilihan yang akan dilaksanakan pada bulan November mendatang.