Elemen Sipil Aceh Akan Kaji Visi-Misi Pasangan Calon Sebelum Tentukan Dukungan di Pilkada 2024
Font: Ukuran: - +
Reporter : Naufal Habibi
Zulfikar Muhammad, Juru Bicara Elemen Sipil Aceh. Dokumen untuk dialeksis.com.
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Aceh 2024, suasana politik semakin hangat dengan munculnya berbagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.
Salah satu yang paling mendapat perhatian adalah pengumuman pasangan Bustami Hamzah yang menggandeng Tgk. H. Muhammad Yusuf A. Wahab, atau yang akrab dikenal sebagai Tu Sop, sebagai calon wakil gubernur Aceh. Langkah ini mendapat apresiasi luas dari berbagai kalangan, termasuk Elemen Sipil Aceh.
Zulfikar Muhammad, Juru Bicara Elemen Sipil Aceh, dalam pernyataannya mengungkapkan rasa hormat dan antusiasme atas pengumuman pasangan Bustami-Tu Sop.
"Kami mengucapkan selamat kepada Bustami dan Tgk. H. Muhammad Yusuf A. Wahab atas pencalonan mereka. Kehadiran seorang ulama sebagai calon wakil gubernur adalah hal yang sangat positif bagi Aceh," ujar Zulfikar kepada Dialeksis.com, Rabu, 21 Agustus 2024.
Zulfikar menegaskan bahwa sejak awal, Elemen Sipil memang menginginkan adanya keterlibatan ulama dalam pemerintahan Aceh.
"Salah satu target utama kami adalah memastikan bahwa ulama memiliki ruang untuk berperan dalam kepemimpinan Aceh. Kami percaya bahwa tokoh agama memiliki kapasitas dan integritas untuk memimpin dengan prinsip-prinsip moral yang tinggi," jelasnya.
Menurut Zulfikar, ulama tidak hanya berperan sebagai pemimpin spiritual, tetapi juga sebagai panutan dalam keadilan dan kebaikan sosial.
"Kehadiran calon dari kalangan agamawan akan memberikan pilihan yang lebih beragam bagi masyarakat Aceh. Ini adalah langkah penting untuk membangun Aceh yang lebih inklusif dan berbasis pada nilai-nilai luhur," tambahnya.
Meski demikian, Zulfikar menegaskan bahwa Elemen Sipil belum menentukan arah dukungan mereka pada Pilkada Aceh 2024.
"Saat ini, kami masih menunggu proses pendaftaran calon di Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh. Setelah ada pendaftaran resmi, baru kami akan melihat dan menilai mana pasangan yang lebih layak untuk Aceh," katanya.
Keputusan akhir mengenai dukungan, lanjut Zulfikar, akan didasarkan pada kajian mendalam terhadap visi dan misi masing-masing pasangan calon.
"Kami berkomitmen untuk bertindak berdasarkan prinsip-prinsip kebaikan dan kepentingan masyarakat Aceh secara keseluruhan. Dukungan kami nantinya akan diberikan kepada pasangan yang benar-benar mampu membawa pembangunan yang merata dan berkelanjutan di seluruh kabupaten Aceh," tegasnya.
Zulfikar juga mengungkapkan bahwa Elemen Sipil berencana untuk melakukan dialog kembali dengan berbagai pihak, termasuk alim ulama, tokoh masyarakat, dan cendekiawan.
"Kami ingin memastikan bahwa tidak ada kepentingan masyarakat yang terabaikan. Nasihat dari para pemuka adat, termasuk Abu Paya Pasi, sangat penting bagi kami dalam memberikan rekomendasi yang lebih memihak pada kepentingan umum dibandingkan kepentingan kelompok atau partai politik," tuturnya.
Proses pemilihan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur masih sangat dinamis, dan Zulfikar menyadari kemungkinan adanya perubahan pasangan calon atau perkembangan lainnya.
"Kami harus menunggu dengan sabar hingga proses pendaftaran di KIP selesai. Arah dukungan kami akan disesuaikan dengan perkembangan pendaftaran calon dan dinamika politik yang ada. Kami berkomitmen untuk tetap transparan dan menjaga integritas dalam seluruh proses ini," pungkas Zulfikar.