Fikri Haikal: Pasangan 01 Dinilai Hanya "Follower" di Debat Kedua
Font: Ukuran: - +
Juru Bicara Dek Fadh Center, Fikri Haikal. Foto: for Dialeksis.com
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Debat kedua calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh tadi malam menampilkan dominasi pasangan nomor urut 2, Muzakkir Manaf (Muallem) dan Fadhlullah (Dek Fadh). Juru Bicara Dek Fadh Center, Fikri Haikal, menilai bahwa pasangan nomor 1 tak lebih dari sekadar "follower" yang tidak mampu menghadirkan tantangan berarti dalam debat tersebut.
"Pasangan 01 hanya jadi follower, bukan lawan debat bagi Muallem-Dek Fadh," ujar Fikri Haikal seusai debat. Menurutnya, memasuki segmen kedua dan ketiga, pasangan 01 tampak kebingungan saat menjawab pertanyaan dari para panelis, memberikan celah bagi Muallem dan Dek Fadh untuk menguasai panggung.
Sorotan utama bagi penonton dan tamu undangan adalah segmen keempat dan kelima, ketika masing-masing pasangan calon diberi kesempatan saling bertanya dan merespons. Di segmen ini, menurut Fikri, pasangan Muallem-Dek Fadh tampak percaya diri dan menguasai panggung.
"Dari segmen keempat dan kelima, terlihat jelas Paslon 02 memimpin jalannya debat, sedangkan Paslon 01 hanya menjadi pengikut tanpa perlawanan berarti," ujarnya.
Salah satu momen yang menarik perhatian adalah ketika Muallem mengangkat isu korupsi yang tengah hangat di Aceh. "Aceh dihebohkan dengan kasus korupsi wastafel yang kini sedang dalam proses pengadilan. Apa langkah dan strategi Saudara untuk mencegah korupsi berjamaah seperti ini di tubuh pemerintah Aceh?" tanya Muallem, yang langsung disambut tepuk tangan meriah dari penonton.
Di segmen kelima, giliran Dek Fadh yang mengajukan pertanyaan. Ia mengangkat isu tata kelola pemerintahan dan dampaknya pada investasi serta perekonomian Aceh.
"Apakah tata kelola pemerintahan Aceh saat ini menjadi faktor terhambatnya investasi dan lambatnya peningkatan ekonomi? Bagaimana strategi Paslon 01 untuk mengatasinya?" tanyanya.
Muallem pun sempat menanggapi jawaban dari Paslon 01 dengan singkat, "Kiban... ditanyoeng hana nyambung," ujar Muallem, yang disambut tawa dari para tamu dan penonton. Jawaban yang dinilai tidak nyambung dari Paslon 01 kian memperkuat dominasi pasangan Muallem-Dek Fadh di mata penonton.
Debat malam itu ditutup dengan pantun Melayu dan pepatah Gayo yang disampaikan oleh pasangan Muallem-Dek Fadh. Muallem mengawali dengan pantun, "Cantik selendang putri Melayu, menata bunga di atas tandang; rakyat Aceh bersatu padu, kita hancurkan mafia tambang.” Kemudian, Dek Fadh menutupnya dengan pepatah Gayo, "Kuatas mupucuk lemi kutuyuh mujantan tegep."