Flower Aceh Kecewa Tidak Ada Perempuan yang Lulus dalam Seleksi KIA 2025-2029
Font: Ukuran: - +
Reporter : Nora
Direktur Eksekutif Flower Aceh, Riswati. Foto: Naufal/Dialeksis
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Direktur Eksekutif Flower Aceh, Riswati, mengungkapkan kekecewaannya atas tidak adanya keterwakilan perempuan dalam daftar kelulusan komisioner Komisi Informasi Aceh (KIA) periode 2025-2029.
Hal ini menyusul hasil seleksi yang diumumkan baru-baru ini, yang hanya meluluskan laki-laki sebagai komisioner terpilih.
Padahal, menurut Riswati, sebelumnya ada kandidat perempuan potensial yang masuk dalam daftar 15 besar hasil seleksi Tim Panitia Seleksi (Pansel).
"Seharusnya, komitmen Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) untuk memastikan keterwakilan perempuan, termasuk dalam kebijakan afirmatif, tercermin dalam keputusan final mereka," ujar Riswati kepada Dialeksis, Sabtu (25/1/2025).
Ia menegaskan bahwa keterwakilan perempuan dalam struktur Komisioner KIA sangat penting untuk menciptakan ruang bagi partisipasi dan kontribusi perempuan.
"Perempuan memiliki kualitas, kapasitas, dan perspektif unik yang sangat diperlukan untuk memberi dampak signifikan dalam tugas-tugas KIA sebagai lembaga yang berperan strategis," tambahnya.
Adapun kelima nama yang dinyatakan lulus seleksi untuk menjadi Komisioner KIA adalah Junaidi, Dian Rahmat Syahputra, M. Nasir, Sabri, dan Vicky Bastianda. Lima nama lainnya ditetapkan sebagai cadangan. Penetapan ini berdasarkan hasil Uji Kepatutan dan Kelayakan yang digelar pada Senin, 20 Januari 2025, yang dilanjutkan dengan rapat pleno Komisi I DPRA.
Riswati berharap ke depan, pentingnya keterwakilan perempuan dapat lebih diperhatikan dalam pengambilan keputusan yang berdampak pada masyarakat, khususnya dalam lembaga-lembaga strategis seperti KIA.