kip lhok
Beranda / Politik dan Hukum / Forbina: Program Ekonomi Paslon Nomor 2 Aceh Sentuh Akar Masalah

Forbina: Program Ekonomi Paslon Nomor 2 Aceh Sentuh Akar Masalah

Sabtu, 28 September 2024 08:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Arn

Direktur Eksekutif Forbina Aceh, Muhammad Nur, S.H. Foto: for Dialeksis.com


DIALEKSIS.COM | Aceh - Direktur Eksekutif Forum Bersama Intelektual Aceh (Forbina), Muhammad Nur, S.H., mengapresiasi visi dan misi ekonomi yang diusung pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh nomor urut 2, Muzakir Manaf (Mualem) dan Fadhlullah. Dalam wawancara eksklusif dengan Dialeksis, Sabtu (28/09/2024), Nur menyoroti beberapa poin kunci dari program yang ditawarkan.

"Visi 'Aceh Islami, Maju, Bermartabat, dan Berkelanjutan' yang diusung paslon nomor 2 menunjukkan pemahaman mendalam tentang akar permasalahan dan potensi Aceh," ujar Nur.

"Yang menarik, mereka tidak hanya bicara slogan, tapi menawarkan solusi konkret untuk masalah-masalah mendasar ekonomi Aceh,” terangnya lagi.

Nur menilai positif strategi komprehensif yang ditawarkan untuk mengatasi pengangguran dan kemiskinan.

"Perpanjangan dana Otsus Aceh bisa menjadi modal penting, tapi yang lebih krusial adalah bagaimana mereka berencana merevitalisasi BUMA, BUMG, dan koperasi. Ini langkah tepat untuk memberdayakan ekonomi akar rumput," jelasnya.

Terkait sektor pertanian dan kelautan, Direktur Forbina ini menekankan pentingnya pendekatan yang diambil.

"Pembangunan lumbung pangan dan kawasan pertanian berbasis korporasi bisa menjadi game changer. Ini bukan sekadar meningkatkan produksi, tapi juga menciptakan ekosistem pertanian yang lebih tangguh," tambahnya.

Nur juga menyoroti fokus pada pemberdayaan ekonomi berbasis gender dan usia. "Pelatihan kewirausahaan dan bantuan modal bagi perempuan Aceh, serta akses pembiayaan untuk pemuda dan UMKM, menunjukkan visi inklusif yang patut diapresiasi," katanya.

Meski demikian, Nur mengingatkan bahwa implementasi akan menjadi kunci. "Visi dan misi ini menjanjikan, tapi tantangannya ada pada eksekusi. Dibutuhkan komitmen kuat dan kerja sama semua pihak untuk mewujudkannya," tegasnya.

"Jika berhasil dijalankan dengan baik, program-program ini berpotensi tidak hanya mengatasi masalah ekonomi jangka pendek, tapi juga membangun fondasi kokoh untuk Aceh yang lebih makmur dan berdaya saing," tutup Nur.


Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda