Bendera partai Gerindra. Foto: net

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Pada Sore hari pukul 17.15, redaksi Dialeksis.com menerima informasi dari jejaring di pusat mengenai arah dukungan Partai Gerindra dalam Pilkada Aceh. Informasi tersebut menyatakan bahwa Gerindra telah bulat mendukung Muzakir Manaf (Mualem) sebagai calon gubernur Aceh untuk periode 2024-2029.

Dengan demikian, empat nama lainnya yang juga mengajukan diri untuk diusung oleh Gerindra sebagai calon gubernur Aceh telah pupus harapannya. Mereka adalah Teuku Muhammad Nurlif (Ketua Partai Golkar Aceh), Tgk Muhammad Yus (politisi senior dan mantan Ketua DPRA), H Muhammad Nazar (mantan wakil gubernur Aceh), dan Darni M Daud (mantan Rektor USK).

Saat ini, fokus beralih pada pemilihan calon wakil gubernur yang akan mendampingi Mualem. Tiga nama telah diajukan ke DPP Gerindra sebagai calon wakil gubernur, yaitu: Fadhlullah alias Dek Fadh (Ketua Partai Gerindra Aceh dan anggota DPR RI), Dr. Safaruddin (Ketua Harian Gerindra Aceh dan Wakil Ketua DPRA), Prof. Adjunct Dr. Marniati, M.Kes. (Rektor Universitas Ubudiyah Indonesia dan satu-satunya kandidat perempuan)

Menanggapi informasi ini, Dialeksis meminta pendapat Fauza Andriyadi, Dosen STAI Al Washliyah Banda Aceh. Menurutnya, posisi wakil gubernur dari Gerindra akan diperebutkan oleh ketiga nama tersebut. Beredar kabar bahwa Safaruddin, yang sebelumnya dikabarkan akan maju ke Pilkada Abdya, mungkin akan mengubah arahnya meninggalkan tim suksesnya beralih ke wakil gubernur. 

Sementara itu, pengaruh Fadhlullah di lingkaran elit DPP Gerindra dikatakan meredup. Hal ini membuat Prof. Adjunct Dr. Marniati, M.Kes. memiliki peluang besar untuk menjadi wakil Muzakir Manaf.

"Semua itu sangat bergantung pada keputusan DPP Gerindra dalam menentukan pasangan Mualem di Pilkada Aceh tahun ini," pungkas Fauza Andriyadi.

Sebagai informasi tambahan, Partai Gerindra Aceh telah mengirimkan 72 nama bakal calon kepala daerah ke DPP, termasuk nama-nama yang diusulkan untuk posisi gubernur dan wakil gubernur Aceh.