Hari Sumpah Pemuda, Yusri Kasim Ingatkan Penting Tingkatkan Semangat Kebangsaan
Font: Ukuran: - +
Reporter : Nora
Alumni Ikatan Keluarga Lemhanas (IKAL) Aceh, Yusri Kasim. [Foto: for Dialeksis]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Alumni Ikatan Keluarga Lemhanas (IKAL) Aceh, Yusri Kasim mengatakan Hari Sumpah Pemuda yang dicetuskan pada 28 Oktober 1928 merupakan tonggak sejarah penting bagi bangsa Indonesia, di tengah keberagaman suku, ras, agama dan golongan, para pemuda Indonesia saat itu bersatu padu dalam semangat kebangsaan dan cinta tanah air. Semangat inilah yang menjadi fondasi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Berdasarkan hasil survei Populix, 65% masyarakat Indonesia merasakan penurunan semangat nasionalisme di kalangan generasi muda. Hal tersebut bahkan diakui oleh mayoritas generasi Z di tanah air yang merupakan anak muda berusia 11-26 tahun," sebutnya dalam keterangan tertulis yang diterima Dialeksis.com, Minggu (29/10/2023).
Masih dari hasil survei Populix, sambungnya, 71% responden menganggap media sosial sebagai penyebab menurunnya semangat nasionalisme mereka. Faktor lain yang juga berperan adalah pengaruh globalisasi dan perubahan nilai budaya, sebagaimana disebutkan oleh 60% responden dan 56% responden.
Selain persoalan tersebut, kata dia, ada banyak hal terkait generasi z yang menjadi sorotan. Atas dasar itu, Bisnis Indonesia melalui DataIndonesia.id tengah mengadakan survei terkait generasi z pada 2023.
Ia menjelaskan, arus globalisasi yang semakin kencang berdampak terhadap gaya hidup dan berbagai paham yang tidak selaras dengan jati diri Indonesia. Hal ini juga memunculkan kekhawatiran pudarnya semangat kebangsaan di kalangan generasi muda. Apalagi kedepan akan menghadapi bonus Demografi.
"Meningkatnya jumlah penduduk usia produktif diperkirakan tepat saat Indonesia berusia 100 tahun. Kesempatan ini dapat digunakan untuk mengoptimalkan peningkatan ekonomi dan kesejahteraan rakyat untuk memajukan bangsa," ungkapnya.
Menurutnya, pemuda adalah tonggak bagi kemajuan dan pembangunan bangsa. Generasi muda menjadi komponen penting yang perlu dilibatkan dalam pembangunan sebuah bangsa dan bagian terpenting dari sumber daya manusia (SDM) di Indonesia.
Hal ini, kata dia, dikarenakan generasi muda memiliki fisik yang kuat, pengetahuan yang baru, inovatif dan juga memiliki tingkat kreatifitas yang tinggi. Tanpa adanya peran pemuda sebuah bangsa akan sulit mengalami perubahan.
Lebih lanjut, kata Yusri, dengan musim Pemilu semakin dekat tahun depan 2024, Generasi Muda memiliki peran besar untuk menguatkan persatuan jelang Pemilu 2024. Dengan adanya kontribusi pemuda dalam hajatan demokrasi tersebut, Pemilu 2024 diharapkan berjalan dengan aman dan damai.
Dalam artian, para pemuda diharapkan ikut serta dalam Pemilu. Tak hanya dengan datang dan mencoblos saat Pemilu berlangsung. Namun juga menjaga agar tidak terjadi perpecahan, baik pada masa kampanye sampai setelah Pemilu.
Di era keterbukaan ini, semua rahasia seolah-olah bisa menghilang. Oleh karena itu, LUBER wajib disosialisasikan lagi, terutama pada poin rahasia. Masyarakat diminta untuk tidak usah mengungkapkan siapa calon presiden atau calon legislatif yang didukung. Penyebabnya karena bisa jadi ada serangan dari provokator atau orang lain yang menjadi simpatisan calon presiden yang berbeda.
Yusri turut mengajak pemuda dan untuk aktif dalam mencegah penyebaran berita bohong dan politisasi SARA (suku, agama, ras, dan antar golongan). Ke depannya akan ada pemberdayaan fungsi pengawasan partisipatif dan mengedukasi masyarakat agar melek literasi digital.